Menurutnya Heeren, keterbukaan Tiongkok telah memberi peluang bagi masuknya berbagai macam buku dari luar masuk ke Tiongkok. Tetapi dunia luar, khususnya Eropa masih membutuhkan banyak sekali buku-buku dari Tiongkok. "Saya sudah menjual buku selama 20 tahun. Ketika saya melihat toko-toko buku Tiongkok, saya melihat demikian banyak buku-buku bagus yang ini saya bawa keluar. Jadi langkah kedua ialah mempromosikan buku-buku terbitan Tiongkok di luar negeri," kata Heeren.
Karena itulah, Inspirees International sekarang berusaha membantu penerbit-penerbit Tiongkok untuk mempublikasikan buku-bukunya di pasar Eropa. Menurut Heeren, langkah ini masih amat lambat jalannya, meski kesempatan yang ada begitu besar. Hambatannya terletak pada penerbit-penerbit Tiongkok yang belum mengenal pasar asing, dan tidak tahu bagaimana masuk ke sana. Pasar Eropa sendiri, misalnya, dengan 38 bahasa, amat membingungkan bagi penerbit Tiongkok. Di sinilah Inspirees International, yang punya kantor di Beijing dan Belanda, berusaha menghubungkan dua pusat ide dan peradaban dunia.
Nah, demikian tadi laporan khusus mengenai Tiongkok yang semakin membuka diri terhadap lalu lintas ide melalui buku. Amelia Hapsari melaporkan untuk China Radio International. 1 2
|