Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-10-03 11:19:34    
Sangri-La

cri

Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini, saudara akan kami ajak berkunjung ke Sangri-La yang terletak di Provinsi Yunnan, Tiongkok barat daya.

Cahaya matahari senja menerangi jalan berubin batu yang tidak rata di Sangri-La, irama lagu Sangri-La nan Indah mengalun merdu. Mengikuti alunan musik itu, kami masuk ke sebuah bar musik. Pemilik bar itu yang bernama A Du berusia 30 tahun lebih. Sangri-La nan Indah adalah lagu yang paling digemarinya. Setiap kali ada tamu dari jauh, ia selalu membawakan lagu itu dengan saksofonnya. Dalam percakapan santai ia menceritakan bahwa pada mulanya sama sekali tidak terpikir, suatu perjalanan biasa membuatnya memutuskan untuk tinggal menetap di Sangri-La. A Du mengatakan, "Saya pertama kali berkunjung di sini pada tahun 2003 untuk berwisata dan tinggal selama satu bulan lebih. Saya sangat tertarik dan ingin memiliki sebuah rumah untuk liburan setiap tahun. Kemudian rumah itu saya renovasi menjadi bar yang sekarnag ini."

Demikianlah A Du tinggal menetap di Sangri-La, dan berkeluarga di sini. Barnya diberi nama Ana, yang dalam bahasa Tibet berarti arak, karena rumah itu dulu pernah digunakan sebagai tempat pembuat arak.

Dashan adalah teman yang kami kenal di Sangri-La, nama aslinya Yangtsin, adalah penduduk etnis Tibet yang dibesarkan di Sangri-La. Ia mengatakan,"Berhubung pembawaan saya ramah, maka saya dipanggil Dashan atau gunung besar."

Dashan kembali ke Sangri-La setelah belajar dan bekerja di Beijing dan Shanghai. Kini ia membuka sebuah hotel yang diberi nama Sangri-La Old Town. Hotelnya adalah bangunan yang bersejarah lebih 300 tahun. Belasan kamar tamu direnovasi dan didekorasi menjadi sangat nyaman untuk dihuni.

Dashan mengatakan, ini adalah rumah tua yang sudah berumur 300 tahun. Saya menghabiskan waktu satu tahun untuk merenovasinya tapi wajahnya semula tetap saya pertahankan. Pada zman dulu, jalan ini adalah jalur yang pasti dilalui rombongan kuda pengangkut teh.

1 2