Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-11-14 12:34:38    
Taman Nasional Potatso

cri

Di Tiongkok terdapat banyak pemandangan alam yang indah permai, salah satu di antaranya adalah Taman Nasional Potatso yang terletak di Provinsi Yunnan, Tiongkok barat daya.

Potatso yang terletak di Kabupaten Sangrila, Provinsi Yunnan adalah taman nasional yang pertama di daratan Tiongkok, dan merupakan bagian dari warisan alam dunia tiga sungai, luas taman nasional itu hampir 2.000 km persegi. Di daerah pemandangan tersebut terdapat danau dataran tinggi yang bening airnya, hutan dan padang rumput yang luas serta berbagai jenis flora dan fauna.

Danau Shudu dan Danau Bita adalah dua daerah pemandangan inti di taman itu yang terbuka bagi wisatawan. Dengan menumpang mobil sekitar satu jam dari Kabupaten Sangrila, wisatawan akan sampai di pintu masuk Taman Nasional Potatso. Di sana wisatawan akan pindah kendaraan dengan menumpang bus ramah lingkungan yang disediakan taman untuk mencapai Danau Shudu. Berdiri di tepi danau, pandangan kita akan langsung tertarik oleh awan putih di langit yang sangat biru, hutan aneka warna dan danau yang memantulkan bayangan langit dan gunung, terasa seolah berada di alam pigura. Di danau itu terdapat semacam ikan yang disebut "fosil hidup". Ikan itu berwarna kuning emas, dan di antara sisik di bagian perut terdapat garis-garis retak. Pemandu wisata Dawazuoma mengatakan, daerah ini adalah lapangan penggembalaan yang terkenal di daerah etnis Tibet. Dikatakannya,"Shudu dalam bahasa Tibet berarti keju sekeras batu. Daerah ini adalah lapangan penggembalaan penduduk Tibet di musim panas. Mereka menggembalakan lembu yakh di sini antara Mei dan Oktober setiap tahun."

Berjalan menyusuri tepi Danau Shudu di atas jalan papan, terdengar gemercik air mengalir. Air di dataran tinggi menyuburkan tumbuhan di sini. Rumput di sini banyak mengandung gizi, susu yang dihasilkan sapi perah banyak dan sangat kental. Dari danau, wisatawan dapat menumpang bus ke restoran taman untuk istirahat sejenak. Restoran berstruktur kayu dibangun mengikuti kontur bukit. Di sini, tamu dapat menikmati pemandangan indah sambil mencicipi makanan lezat. Tukang masak restoran itu Lv Gang mengatakan,"Hidangan di sini terutama terbuat dari daging lembu yakh, karena daerah ini adalah daerah etnis Tibet. Penduduk setempat terutama mengkonsumsi daging lembu yakh. Selain itu, jamur liar produksi daerah ini sangat enak dan bergizi."

Restoran satu-satunya di taman nasional ini sangat memperhatikan pelestarian lingkungan. Semua sampah yang dihasilkan dikemas rapat dan dibawa keluar dengan kendaraan untuk ditanam dalam-dalam.

1 2