Selain pemandangan alam yang indah, G. Huaguo memiliki lanskap budaya yang melimpah. Bangunan-bangunan kuno di atas gunung memiliki ciri khasnya yang istimewa. Menara Raja A'Yu yang terletak di kaki gunung merupakan bangunan simbol gunung tersebut. Menara yang dibangun pada tahun 1023 itu berstruktur bata, sembilan tingkat dan bersegi delapan, tingginya 10 meter. Meski pernah diguncang gempa bumi berkali-kali, tapi bangunan itu tetap kukuh dan utuh. Selain itu di G. Huaguo terdapat Kuil Haining yang merupakan kelompok bangunan kuno terbesar di gunung itu. Kuil yang megah itu merupakan tempat suci agama Buddha yang termasyur dan sepanjang tahun dikunjungi banyak umat.

G. Huago dengan lanskap budaya yang melimpah dan lanskap alam yang indah dikunjungi banyak wisatawan mancanegara. Habibah Binti Mohamad Samin dari Malaysia yang pertama kali mengunjungi G. Huaguo sangat terkesan oleh pemandangan dan budaya gunung tersebut.

Habibah mengatakan, pemandangan alam di sini sungguh sangat indah, udara juga sangat nyaman. Selain itu terdapat pula lanskap budaya yang menarik. Mengunjungi gunung ini membuat suasana hati menjadi tenang dan nyaman."

Di G. Huaguo terdapat berbagai macam pohon yang rimbun, antara lain pohon buah kiwi, ginkgo, chesnut dan lain-lain, di antaranya yang paling terkenal adalah "bambu emas bertatahkan jade", sejenis bambu indah terkenal yang hanya terdapat di G. Huaguo. Bambu itu berwarna kuning keemas-emasan, pada setiap ruas terdapat sebuah ceruk warna hijau, seperti batu jade yang ditatah di atas pelat emas. Bambu ini sangat berharga karena tidak bisa ditanam atau dibudidayakan di tempat lain. Selain itu, "teh kabut " hasil G. Huaguo sangat harum dan menyehatkan badan karena jenis teh ini sepanjang tahun tumbuh dalam alam yang berkabut. Kalau ditanam di tempat lain, mutu teh akan menurun. "Teh kabut" sangat membantu pencernaan.