Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-06-18 15:13:32    
Keresidenan Kaifeng di Henan

cri

Tak jauh dari sebelah tenggara "Tambur Mingyuan" terletak paviliun beratap glasir berwarna. Paviliun tersebut ditunjang oleh empat tiang besar berwarna merah. Dibawah paviliun tersebut terletak batu peringatan yang terukir daftar nama 183 tuan rumah Keresidenan Kaifeng dan periode baktinya selama 147 tahun di Kerajaan Song Utara. Bao Zheng merupakan tuan rumah ke-9 Keresidenan Kaifeng, tapi ukiran namanya telah nampak kabur di atas batu peringatan tersebut. Untuk itu, Profesor Liu Kuntai menjelaskan: "Figur gagah Bao Zheng selalu membekas dalam nurani rakyat sipil selama ribuan tahun. Oleh karena itu, setiap pengunjung tak bisa menahan diri meraba ukiran nama Bao Zheng di atas batu itu. Lama-kelamaan, ukiran nama Bao Zheng terhapus dan melekung sedalam 1 centimeter. Ini menandakan, Bao Zheng sangat digemari oleh rakyat."

Melewati Balai Yimen, terlihatlah halaman besar yang berfungsi sebagai perkantoran berbagai tingkat pejabat Keresidenan Kaifeng. Begitu memasuki halaman, nampaklah batu raksasa yang tertulis "Gong Sheng Ming" yang artinya adil dan bersih. Di bagian belakang batu itu terukir 16 kata yang berfungsi untuk mengikat dan memperingatkan para pejabat."

Bao Zheng tak diragukan lagi adalah tokoh yang merepresentatifkan keadilan dan pemerintahan bersih. Profesor Akademi Sejarah dan Kebudayaan Universitas Henan, Liu Kuntai mengatakan, berdasarkan catatan buku sejarah, beberapa hal yang berhasil diselesaikan Bao Zheng selama masa baktinya sangat mengagumkan.

"Yang paling penting ialah Bao Zheng berhasil mengemas Sungai Huimin selama masa baktinya. Sungai Huimin merupakan sungai buatan yang menjadi pemandangan utama di Kaifeng waktu itu. Maka, para bangsawan masing-masing membangun berbagai taman dan paviliun di kedua sisi dan di tengah-tengah air sungai. Pada musim hujan, sungai itu menjadi rawan banjir sehingga mendatangkan kesengsaraan kepada rakyat jelata. Kemudian, Bao Zheng memeriksa penyebab terjadinya banjir. Akhirnya, Bao Zheng menemukan bahwa paviliun-paviliun di kedua sisi dan di tengah air sungai itulah yang menghalangi aliran air sehingga mengakibatkan banjir. Maka, Bao Zheng mengeluarkan perintah untuk merobohkan semua paviliun."

Selain tidak takut kepada pejabat yang lebih senior, Bao Gong juga merupakan tokoh teladan pemerintahan yang bersih pada waktu itu.

Keluar dari Balai Besar dan menuju ke arah utara, nampaklah Balai Meihua tempat diletakkannya patung lilin Bao Zheng yang nampak sedang menangani kasus.

Liu Kuntai mengatakan: "Kecuali masuk kantor, pada waktu yang lain, Bao Gong tidak pernah mengenakan seragam. Dia sewaktu-waktu menerima rakyat jelata atau mengobrol dengan mereka. Rakyat jelata boleh masuk ke dalam keresidenan melalui pintu gerbang maupun pintu belakang."

Di dalam Gedung Qingxin, berdiri pula patung Bao Gong yang terbuat dari perunggu. Tinggi patung itu mencapai 3,8 meter dan beratnya 5,6 ton.


1 2