[suara]Mulai hari ini, Tiongkok dan negara anggota Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) akan secara bertahap saling mengurangi tarif 7 ribu jenis produk. Ini menandakan bahwa Kawasan Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN memasuki tahap pembangunan yang menyeluruh dan hakiki. Berikut ini kami sampaikan laporan wartawan kami.

Tindakan pengurangan tarif dalam jumlah besar oleh Tiongkok dan ASEAN kali ini diatur berdasarkan Persetujuan Perdagangan Komoditi yang dicapai kedua pihak tahun lalu. Juru bicara pers Kementerian Perdagangan Tiongkok Cong Quan mengatakan,

" Hari ini, tanggal 20 Juli, Program Pengurangan Tarif Perdagangan Komoditi Tiongkok-ASEAN dimulai secara resmi. Tiongkok dan 6 negara ASEAN antara lain Brunei, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Singapura dan Thailand saling menerapkan tarif yang disepakati kawasan perdagangan bebas; Kamboja, Laos, Filipina dan Vietnam dalam ASEAN akan saling menerapkan tarif itu dengan Tiongkok setelah merampungkan prosedur ratifikasi di dalam negerinya masing-masing."

Berdasarkan Persetujuan Perdagangan Komoditi Kawasan Perdagangan Bebas yang dicapai Tiongkok dan ASEAN, Tiongkok dan anggota ASEAN akan secara bertahap mengurangi tarif 7 ribu jenis produk yang diproduksi di pihak lainnya. Sampai tahun 2010, antara Tiongkok dan 6 negara anggota ASEAN yaitu Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand, tarif mayoritas mutlak produk dari 7 ribu produk itu akan dikurangi sampai nol dan sampai tahun 2015, mayoritas mutlak produk Tiongkok dan berbagai negara ASEAN akan diturunkan sampai nol.

Digulirnya Program Pengurangan Tarif Komoditi Tiongkok dan ASEAN berarti Zona Perdagangan Bebas Tiongkok- ASEAN memasuki tahap pembangunan yang menyeluruh dan hakiki. Zona Perdagangan Bebas Tiongkok- ASEAN merupakan zona perdagangan bebas pertama yang sedang dibangun oleh Tiongkok dan negara lainnya, setelah dirampungkan pembangunannya pada tahun 2010, zona tersebut akan menjadi zona perdagangan bebas paling besar di Asia yang mencakup 1,8 miliar penduduk, dan volume total perdagangan pertahunnya melampaui 2 triliun dolar AS, bersamaan juga akan menjadi zona perdagangan bebas yang paling besar antar negara berkembang.