Jiedaosharen atau membunuh lawan dengan pisau orang lain secara harfiah berarti memukul atau membasmi lawan dengan memanfaatkan kekuatan pihak ketiga. Taktik dari teori kemiliteran "36 taktik" itu kerap kali dipakai dalam perjuangan militer dan politik zaman kuno Tiongkok.
Konon pada masa Chunqiu yang berkisar antara tahun 770 Sebelum Masehi sampai tahun 476 Sebelum Masehi, Raja Negara Zheng yaitu Zheng Henggong berencana melancarkan serangan terhadap Negara Kuai. Sebelum serangan, Zheng Henggong lebih dulu mencatat nama-nama menteri dan jenderal yang cakap dalam sebuah daftar, dan mengumumkan kepada publik bahwa ia akan menganugerahkan gelar kepangeranan atau memberikan jabatan penting kepada mereka yang namanya berada di daftar setelah menggulingkan pemerintahan Negara Kuai. Untuk menipu Raja Negara Kuai, Zheng Henggong sengaja menimbun daftar nama itu di bawah altar dalam suatu upacara ritual, dan bersumpah kepada langit bahwa ia akan menaati komitmennya. Setelah mendengar kabar itu, Raja Negara Kuai marah sekali, dan mencela para menteri dan jenderalnya sebagai pengkhianat, serta membunuh mereka yang namanya berada di daftar Negara Zheng. Dengan demikian taktik Negara Zheng terwujud, karena Negara Zheng dengan mudah membasmi Negara Kuai tanpa korban apa pun. Itulah salah satu contoh penerapan taktik "membunuh orang lain dengan pisau orang ketiga".
Dalam sejarah tersebar cerita "dua persik bunuh tiga jenderal" sebagai salah satu contoh penerapan taktik "membunuh orang lain dengan pisau orang ketiga" dalam perjuangan politik.
1 2
|