Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-01-23 15:12:45    
Kota Kuno Rongxiang

cri

Bangunan lama di jalan ini ada yang berstruktur bata dan kayu model Tiongkok tradisional, ada bangunan yang mengkombinasikan gaya tradisional Tiongkok dan Barat, dan ada pula yang bergaya Barat sama sekali dengan struktur beton. Bangunan-bangunan itu menunjukkan selera estetik pengusaha nasional Tiongkok pada masa awal Republi Nasional awal abad ke-20.

Dari Jalan Rongxiang belok ke barat dan melewati sebuah gang kecil, kita akan sampai di Rongxiang Xibang, sebuah pelabuhan yang dulu digunakan warga di sini untuk ke kota atau bepergian ke daerah lain. Pada masa itu, pengusaha nasional Rong Zongjing dan Rong Desheng bersaudara menumpang kapal dari sini ke kota Shanghai untuk menjadi magang. Perjalanan ini membutuhkan waktu dua hari dua malam.

Di sekolah dasar Rongxiang ada sebuah lapangan latihan seluas 400 m persegi yang dibangun pada tahun 1915, berupa bangunan struktur beton dua lantai, lantai dasar adalah aula yang dapat digunakan sebagai lapangan latihan, sedang lantai atas murni untuk lapangan latihan. Lapangan latihan ini adalah bangunan bergaya Jepang, contoh gambar bangunan berasal dari Hu Yuren, seorang ahli irigasi dan pendidik yang terkenal di Tiongkok zaman modern. Profesor Rong Yaoxiang mengatakan,"Bangunan ini bangunan bergaya Jepang. Hu Yuren yang pernah belajar di Jepang membawa pulang contoh gambarnya dari negeri Sakura."

Di Rongxiang ada sebuah tempat yang patut dikunjungi yakni bekas tempat perpustakaan Dagong yang didirikan oleh pengusaha patriotik Rong Desheng. Perpustakaan yang dibangun pada tahun 1915 itu merupakan bangunan dua lantai berbentuk persegi, bergaya kombinasi Tiongkok tradisional dan Barat. Menurut catatan sejarah, Rong Desheng dan saudara laki-lakinya menghabiskan banyak uang untuk usaha pendidikan termasuk mendirikan perpustakaan itu. Hanya untuk mendirikan sekolah dan perpustakaan itu saja, mereka telah menyediakan dana satu juta uang perak. Perpustakaan Dagong pada waktu itu adalah perpustakaan pribadi yang terbesar, paling berpengaruh dan paling sempurna pengelolaannya di daerah Wuxi. Buku koleksinya pada tahun 1921 mencapai lebih 117.000 jilid, banyak di antaranya adalh buku langka yang berharga. Ketika Rong Desheng meninggal pada tahun 1952, semua koleksi buku perpustakaan itu disumbangkan kepada Perpustakaan Kota Wuxi sesuai dengan wasiatnya. Profesor Chen Wenyuan mengatakan,"Perpustakaan adalah pelengkap pendidikan sosial dan sekolah. Banyak anak-anak tidak mampu duduk di bangku sekolah, namun mereka bisa membaca buku di perpustakaan. Siapapun tanpa pandang bulu diizinkan datang ke perpustakaan untuk membaca buku. Perpusakaan ini memiliki banyak sekali koleksi buku dan tidak sedikit di antaranya adalah buku langka yang sangat berharga."

Sementara pembangunan kota terus mengubah wajah kota lama, sejumlah bekas zaman dulu bisa terpelihara dengan baik, Rongxiang adalah salah satu contohnya. Di kota kuno ini, kita bisa merasakan sejarah dan budaya, ingatan dan pertalian darah, kecerdasan dan keindahan terkristalisasi di bangunan-bangunan kuno tersebut. Kalau anda berminat, silakan datang ke kota kuno Rongxiang untuk menyelaminya.


1 2