Tempat ini asing bagi saya yang selalu tinggal bersama keluarga di kota hujan, Bogor. Kehidupan yang serba sendiri di kota metropolitan yang agak kacau membuat saya tidak terbiasa. Ya, tidak salah lagi, ini adalah pengalaman pertama saya merantau di Indonesia. Semua serba asing, tidak sama jika dibandingkan dengan perantauan saya di luar negeri seperti Beijing. Sebuah kota yang dilengkapi dengan fasilitas maju. Disini malah beda, bak langit dan bumi. Harus menunggu angkot yang terkadang sumpek sampai-sampai tidak muat lagi untuk saya tumpangi. Meskipun daerah ini dekat dengan tempat di mana saya harus berjerih payah, namun tetap saja saya harus mati-matian dalam menyesuaikan diri di tempat kost yang fasilitasnya tergolong minim.
Setelah mendapatkan tempat yang lumayan strategis ini, saya mulai dengan bersih-bersih. Saat kamar kecil ini dibuka, debu dan hawa apek bisa langsung tercium ke dalam indera penciuman! Bukan lebay! Tapi memang sangat kotor. Sebuah ranjang yang hanya muat saya tiduri, sebuah lemari pendek yang kecil dan meja belajar kayu yang terlihat hampir saja roboh. Saya memulai dengan mengelap semua benda-benda yang terlihat di ruangan ini. Dilanjutkan dengan menyapu dan mengepel lantai. Saya membeli sebungkus kamper di warung sebelah. Untung saja tempat ini lumayan strategis, selain dekat dengan tempat-tempat tujuan saya, persis di sebelah rumah kost-kostan ini terdapat sebuah rumah makan ala 'warteg' yang masakannya lumayan untuk masuk ke perut yang keroncongan. Di serong seberang ada sebuah warung kecil yang memudahkan saya untuk membeli barang-barang keseharian. Dan diujung gang ini ada pangkalan ojek yang ramai sampai malam.