Salam hormat,
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing. Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
1. Tian An Men
Gerbang Tian An Men yang dibangun pada tahun 1417 adalah gerbang depan kota kerajaan dinasti-dinasti Ming dan Qing, semula disebut Gerbang Cheng Tian Men, kemudian dua kali musnah terbakar, dibangun kembali pada tahun 1651 dan diganti namanya menjadi Tian An Men. Tian An Men yang disebut sebagai "Pintu Negara" adalah tempat berlangsungnya upacara penting pada zaman dinasti-dinasti Ming dan Qing. Tian An Men adalah intisari bangunan Tiongkok zaman kuno, dan karya seni bangunan terbaik yang memanifestasikan kecerdasan rakyat Tiongkok.
2. Forbidden City
Terletak persis di jantung pusat bersejarah kota Beijing dan terletak di sebelah utara lapangan Tian An Men. Tempat ini merupakan tempat tinggal para kaisar Cina pada masa dinasti Ming dan Dinasti Qing. Kota ini sudah dijadikan museum Istana Kuno yang memiliki luas sekitar 720,000 m2, 800 bangunan dan lebih dari 8.000 ruangan. Memasuki tempat ini, selalu mengingatkan kita pada film-film kungfu klasik yang mengambil tempat disini. Istana ini betul-betul menakjubkan, walau ruang-ruang sudah tidak dibuka untuk umum, namun tempat ini begitu terawat. Setiap ruang disini diatur untuk mencapai keharmonisan atau keseimbangan sehingga akan menciptakan kemakmuran bagi istana dan rakyatnya.
3. Temple Of Heaven (Kuil Langit)
Kuil Langit merupakan kompleks bangunan Pendeta Tao yang didirikan tahun 1420 luasnya 4 kali lebih luas dari Kota Terlarang. Digunakan sebagai tempat pemujaan langit pada masa kaisar-kaisar Ming dan Qing. Kuil ini memiliki nilai arsitektur yang tinggi sebagai warisan Tiongkok kuno. Bangunan yang diperuntukan untuk upacara-upacara ritual dan masih terawat dengan baik. Uniknya di tempat ini dijadikan tempat berkumpulnya orang-orang tua (kakek nenek) untuk bermain catur, ngobrol, menari dan berbagai kegiatan yang menjadi hiburan bagi kaum lansia. Menurut cerita, ada altar sebagai tempat penyembahan kepada para Dewa, khususnya Dewa Langit. Kaisar akan berjalan di lantai khusus yang lebih tinggi dibanding para pengawalnya. Sesampainya di altar, kaisar akan berdiri di lingkaran yang lebih tinggi untuk dapat berdoa langsung kepada Dewa Langit.
4. Summer Palace (Istana Musim Panas).
Summer Palace sudah ada sejak Dinasti Jin memindahkan ibu kota negaranya ke wilayah Beijing. Kaisar Wanyan Liang saat itu menyebutnya sebagai Gold Mountain Palace atau Istana Gunung Emas karena sebagian bangunan bertatahkan emas. Summer Palace adalah tapak tilas beberapa dinasti.Namun,ketika pemerintahan Dinasti Yuan, tempat itu diganti namanya menjadi Jug Hill (Weng Shan) atau Bukit Kendi. Puncaknya, pada 1750, Kaisar Qing dari Dinasti Qianlong merenovasi tempat itu dari istana raja menjadi taman. Sejak itulah tempat itu disebut Summer Palace atau dalam bahasa China Yi He Yuan. Kaisar Qing menghadiahkan Summer Palace kepada sang ibu suri sebagai tempat untuk bersantai. Bangunan itu memang sempat terbakar saat penyerangan tentara Prancis pada 1860. Istana tempat kaisar berlibur ini terletak di tengah Danau Kunming dengan luas bentangan 2.9 km2, 3/4 nya adalah air. Danau seluas 2.2 km2 sepenuhnya buatan manusia dan tanah galian itu untuk membangun Longevity Hill. Sehingga istana tersebut sungguh indah dan romantis. Dan istana ini tak bisa dilepaskan dari kisah romansa para selir kaisar.
5. The Great Wall (Tembok China)
Tidak salah bila Tembok Raksasa ini dijadikan salah satu dari 7 Keajaiban Dunia, karena ini adalah tembok terpanjang dan terbesar yang pernah dibuat oleh manusia. Dengan panjang mencapai 6.400 km (dari kawasan Sanhai Pass di timur hingga Lop Nur di sebelah barat) dan tingginya 8 m, lebar bagian atasnya 5 m, sedangkan lebar bagian bawahnya 8 m. Di tambah setiap 180-270 m dibuat semacam menara pengintai yang tingginya 11-12 m. Ada rasa yang tak terlukiskan saat mengunjungi daerah ini. Belum lagi menurut guide nya, banyak korban saat pembangunan Tembok Raksasa, karena tidak diberi makan dan bila sakit tak diobati, kemudian banyak yang meninggal karena kelaparan dan sakit dan lebih menyedihkan lagi, mayatnya di lempar disana begitu saja. Sehingga kabarnya banyak hantunya, jadi pengunjung hanya boleh disana sebelum jam empat sore.
6. Peking Roasted Duck (Bebek Pekking)
Salah satu menu masakan khas kota Beijing, yaitu PEKING ROASTED DUCK. Bebek utuh disajikan begitu saja, sesudah itu dipotong kecil-kecil, seperti disuwir-suwir dan saus dan sambalnya yang membuat rasanya enak. Pengalaman pertama kali makan kuliner bebek Peking bersama staff CRI
7. Belanja Giok di Jade Gallery
Negeri China sangat identik dengan batu giok. Hanya ada satu tempat yang "besertifikasi" penjual resmi Jade (batu giok) di Beijing. Beijing Dragon Land Superior Jade Gallery. Aneka macam kerajinan dari batu giok ada disini, ada kalung, anting-anting, cincin, gelang, patung berbentuk binatang atau bahkan ada replika kapal layar China kuno yang terbuat dari giok.
Begitulah pengalaman yang kami peroleh ( saya dan rekan H Sunu Budihardjo ) sebagai pendengar setia CRI yang diberikan reward oleh CRI untuk mengunjungi Beijing dan studio CRI. Semoga menginspirasi pendengar muda untuk terus mendengarkan CRI dan siapkan budget untuk jalan-jalan ke Beijing. Salam hangat penuh kerinduan untuk kembali mengunjungi Beijing atau daerah indah lainnya di bumi Tiongkok
.Salam, Rudi Hartono Pemangkat Kalimantan Barat