PM India Kunjungi AS
  2017-06-28 12:43:21  Kantor Berita Xinhua

Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan pertemuan dengan perdana menteri India Narendra Modi di Gedung Putih pada 26 Juni. Keduanya membicarakan sejumlah isu di bidang perdagangandan keamanan.

Analis menunjukkan, ini adalah kunjungan kelima Modi sejak menjabat sebagai PM India, juga pertemuan perdana antara dirinya dengan Trump. Tapi dibandingkan dengan kunjungan yang lalu, kunjungan kali ini tidak begitu mencolok, harapan kedua pihak terhadap pertemuan kali ini juga lebih rendah. Boleh dikatakan, meskipun kunjungan Modi membuahkan hasil tapi tidak terlalu signifikan, kedua pihak tetap memiliki perselisihan di sejumlah bidang penting.

Dalam konferensi pers bersama pada hari itu, Trump menyerukan pemerintah India memperlonggar hambatan perdagangan terhadap AS, mengharapkan kedua negara dapat membangun hubungan perdagangan yang adil dan saling menguntungkan, berusaha mengurangi defisit perdagangan AS terhadap India. Sementara itu Modi menyatakan, kedua negara akan berusaha mencari kerja sama yang lebih mendalam di bidang inovasi iptek dan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.

Analis menunjukkan, meskipun Trump pernah menelpon Modi sejak dirinya terpilih sebagai presiden AS pada juli tahun lalu, tapi sampai saat ini, pemerintah baru AS telah mengabaikan kebijakan terhadap India, ditambah lagi perselisihan kedua pihak di bidang perdagangan dan kebijakan imigrasi AS, sehingga baik AS maupun India tidak menaruh harapan tinggi terhadap kunjungan Modi kali ini.

Analis juga menunjukkan, dilatarbelakangi hal ini, kunjungan Modi kurang mencolok dibandingkan kunjungan sebelumnya, selain pertemuan dengan Trump, aktivitas utama hanya mencakup pertemuan meja bundar dengan beberapa direktur komisaris perusahaan besar AS serta pertemuan dengan sejumlah tokoh sosial India yang berada di Amerika.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040