Xi Jinping pernah mengatakan, saya pertama kali belajar semuanya di Liangjiahe. Desa ini yang terletak di dataran tinggi tanah kuning tidak saja mempunyai waktu 7 tahun lamanya Xi Jinping yang muda, tapi juga menyaksikan perubahan besar reformasi dan keterbukaan Tiongkok. Pada September 2015, Xi Jinping pertama kali sebagai pemimpin Tiongok mengunjungi AS, waktu itu beliau menceritakan pengalamannya di Liangjiahe dan perubahan besar Tiongkok dicerminkan desa ini.
Sejak mengadakan reformasi dan keterbukaan pada 40 tahun lalu, Tiongkok yang ekonominya menduduki nomor 2 di dununia boleh disebut menjadi perubahan besar. Apa keadaannya Tiongkok sebelum reformasi dan keterbukaan, apa perubahaannya dalam waktu 40 tahun lalu, Xi Jinping membagi pengalamanya diri sendiri kepada para peserta jamuan samubtan digelar pemerintah lokal Washington dan organisasi bersahabat AS Pada 22 September 2015,
“ Pada akhir tahun 60-an abad lalu, saya baru berumur belasan tahun, menjadi petani dari Beijing ke Liangjiahe, satu desa kecil di Provinsi Shaanxi dan tinggal di sana 7 tahun lamanya. Waktu itu, saya dengan petani-petani semua tinggal di Gua tanah, tidur di ranjang tanah, mereka sangat miskin, bahkan tak mendapat daging beberapa bulan lamanya. Saya menjadi sekretaris partai desa ini, memimpin mereka mengembangkan daya produksi, hal saya nantikan ialah mereka bisa makan daging sampai kenyang, dan bisa sering kali makan daging. Pada Tahun baru imlek kali ini, saya sekali lagi pulang desa ini. Liangjiahe telah mempunyai jalan raya, mereka telah tinggal di rumah batu bata, bisa menggunakan inter net, orang-orang yang tua mempunyai asuransi lanjut usia, petani mempunyai asuransi kesehatan, anak-anak mendapat pendidikan yang baik, memang makan daging tidak bermasalah. Ini membuat saya mengetahui Impian Tiongkok adalah Impian Rakyat, hanya memadukan keinginan rakyat yang indah, bisa bisa mencapai sukses. Perubahan desa Liangjiahe adalah cermin perkembangan Tiongkok sejak reformasi dan keterbukaan.