Presiden Tiongkok Xi Jinping akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Papua Nugini, Brunei Darussalam dan Filipina pada 15 hingga 21 November. Selama kunjungannya di Papua Nugini, Xi Jinping akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin dari negara-negara kepulauan Pasifik yang terjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok. Di samping kunjungan kenegaraan tersebut, Xi Jinping akan menghadiri pula pertemuan informal ke-26 APEC di Papua Nugini. Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan Tiongkok, ini adalah untuk pertama kali Xi Jinping melakukan kunjungan kenegaraan ke Papua Nugini, Brunei Darussalam dan Filipina, sekaligus pertemuan kedua kali antara Xi Jinping dengan para pemimpin negara-negara kepulauan dalam 4 tahun terakhir. Kunjungan dan pertemuan tersebut akan mempunyai arti signifikan bagi peningkatan hubungan antara Tiongkok dengan negara-negara di kawasan tersebut. Yang patut dicatat ialah ini adalah ke-6 kali Presiden Xi Jinping menghadiri atau memimpin pertemuan APEC.
Selama 4 tahun yang lalu, hubungan antara Tiongkok dan negara-negara kepulauan Pasifik telah mengalami perkembangan pesat. Kedua pihak kerap kali melakukan kontak tingkat tinggi. Kerja sama kedua pihak di bidang perdagangan, investasi, pembangunan infrastruktur dan pertukaran kebudayaan telah membuahkan hasil bernas. Volume perdagangan antara Tiongkok dengan negara-negara kepulauan Pasifik sepanjang 2017 adalah sebanyak 7,2 miliar dolar AS. Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Zheng Zeguang mengatakan, kunjungan Presiden Xi kali ini akan meningkatkan lebih lanjut hubungan Tiongkok dengan negara-negara terkait, dan akan dengan kuat mendorong kerja sama antara satu sama lain, sehingga akan memberikan dampak positif yang menjangkau jauh bagi perdamaian, kestabilan dan pembangunan di kawasan ini.
“Kerja sama antara Tiongkok dan negara-negara kepulauan Pasifik dilakukan dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan. Baik kerja sama yang saling menguntungkan, maupun investasi oleh perusahaan dan bantuan pemerintah, semuanya mencerminkan dukungan antara sesama negara berkembang. Yang patut diperhatikan ialah kerja sama Tiongkok dengan negara-negara kepulauan Pasifik tidak dirujuk pada pihak ketiga. Tiongkok tidak berniat melanggar kepentingan negara manapun, melainkan selalu berusaha memperluas kerja sama yang menguntungkan semua pihak. Tiongkok bersedia melakukan kerja sama pihak ketiga di negara-negara kepulauan Pasifik dengan prasyarat menghormati keinginan negara-negara terkait. Tiongkok bersedia memberikan bantuan kepada negara-negara kepulauan untuk mendukung mereka mewujudkan pembangunan berkelanjutan,” demikian kata Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Zheng Zeguang.
Presiden Xi akan melakukan kunjungan ke Brunei Darussalam dan Filipina pada 18 hingga 21 November. Ini adalah kunjungan pertama kali yang akan dilakukan Presiden Xi di kedua negara tersebut.
“Kunjungan Presiden Xi ke Brunei Darussalam kali ini akan mewujudkan kunjungan timbal balik bersejarah antara kepala kedua negara dalam waktu singkat. Melalui kunjungan tersebut, kedua pihak akan membahas perkembangan lebih lanjut hubungan bilateral dan kerja sama saling menguntungkan di berbagai bidang. Filipina adalah negara tetangga bersahabat dan mitra penting bagi Tiongkok. Saat ini berkat upaya bersama kedua pihak, hubungan Tiongkok-Filipina terus diperkokoh dan berkembang sehingga telah menyediakan peluang perkembangan bagi kedua pihak. Selama kunjungan Xi Jinping di Filipina, pemimpin kedua negara akan melakukan perancangan baru hubungan bilateral dan secara menyeluruh meningkatkan kerja sama pragmatis kedua negara di berbagai bidang,” demikian ujar Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Kong Xuanyou kepada wartawan.