Wakil Pertama Bank Sentral Indonesia Arief Hartawan, Konsul Ekonomi Konsulat Indonesia di Guangzhou Wicaksono dan Redaktur Kepala Harian Koran Baru Indonesia Bambang Suryono menerima wawancara wartawan CRI seusai menghadiri Seminar Internasional Pertukaran Industri dan Komersial serta Antar Masyarakat Tiongkok-Indonesia di Guangzhou. Mereka memberikan pengakuan terhadap prestasi reformasi dan keterbukaan Tiongkok, sementara menghimbau pemerintah Indonesia meminjam dan belajar pengalaman Tiongkok, dan meningkatkan lebih lanjut kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia serta antara Tiongkok dan Kawasan ASEAN.
Wakil Utama Bank Sentral Indonesia untuk Beijing Arief berpendapat, prestasi reformasi dan keterbukaan Tiongkok menakjubkan seluruh dunia. Tiongkok dalam waktu kurang dari setengah abad meloncat menjadi ekonomi kedua terbesar dunia.
Arief berpendapat, pemerintah Indonesia hendaknya meminjam dan belajar pengalaman Tiongkok di bidang penanggulangan kemiskinan dan perbaikan kehidupan rakyat.
Konsul Ekonomi Konsulat Indonesia di Guangzhou Wicaksono menunjukkan, Tiongkok dalam waktu 40 tahun merampungkan hasil yang baru dicapai negara-negara Eropa dan Amerika dalam waktu ratusan tahun. Sementara itu, di bawah pimpinan Presiden Xi Jinping, masalah-masalah dalam pembangunan antara polusi dan ketidak-seimbangan pembangunan bagian timur dan barat mendapat perbaikan, dan ini juga memanifestasikan Tiongkok mementingkan peningkatan mutu dalam memperdalam reformasi.