Forum Kerja Sama Moneter Asia Timur sebagai acara pertama Forum Jakarta digelar di Jakarta pada Senin lalu (4/3). Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Huang Xilian dalam jumpa pers seusai forum menyatakan, para peserta forum termasuk pejabat tinggi moneter dan ekonomi, ahli lembaga pemikir dari ASEAN, Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan bersama mengadakan pembahasan atas tiga aspek, antara lain pengelolaan ekonomi regional, stabilitas moneter regional dan pembangunan pasar kerja sama moneter Asia Timur, pembahasan telah mencapai kesepakatan di 6 aspek.
Pertama, berbagai pihak mementingkan dan mendukung inisiatif “ sabuk dan jalan“ serta pembangunan koneksi regional, memperhatikan masalah penyerapan modal infrastruktur, menekankan perlu mengembangkan sepenuhnya keunggulan peredaran moneter negara-negara di kawasannya dan keunggulan cadangan devisa, dengan aktif memainkan peranan badan moneter regional, termasuk Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB), meningkatkan pendanaan untuk pembangunan infratrutktur regional.
Kedua, berbagai pihak berpendapat, proteksionisme dan unilateralisme akan mendatangkan dampak negatif kepada ekonomi dan perdagangan Asia Timur, berbagai negara perlu memelihara tata tertib internasional dan sistem perdagangan multilateral berdasarkan peraturan, meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan, mendorong perkembanga nmantap ekonomi dan perdagangan regional.
Ketiga, berbagai pihak berpendapat, kerja sama moneter Asia Timur mempunyai arti penting bagi perkembangan ekonomi dan perdagangan regional. Negara-negara Asia Timur perlu meningkatkan penggunaan, keefektifan dan keamanan Inisiatif Chiangmai, melalui jalur dialog politik, peramalan resiko moneter dan pembangunan jaringan moneter yang aman, mementingkan peranan mekanisme regional, termasuk Kantor Penelitian Ekonomi Makro 10+3, meningkatkan pengawasan atas resiko moneter regional, menyempurnakan dan meningkatkan sistem dan kemampuan pencegahan krisis moneter regional.
Keempat, berbagai pihak menganggap perlu mendorong pengintegerasian moneter regional, mendorong reformasi moneter, meningkatkan pemantauan moneter dan dialog, mewujudkan pengintegerasian dan kemudahan pembayaran, memperluas skala penggunaan RMB, menurunkan lebih lanjut biaya perdagangan regional.
Kelima, berbagai pihak mementingkan peranan psoitif pasar utang Asia dalam penyerapan modal regional. Negara-negara Asia Timur perlu memperbesar lebih lanjut kerja sama di bidang terkait, memakmurkan keragaman obligasi, menstandarkan pasar utang, meningkatkan kredibilitas untuk melayani perkembangan regional dan ekonomi negara.
Keenam, berbagai pihak menilai tinggi pembentukan Forum Jakarta Hubungan Tiongkok-ASEAN, dan berpendapat bahwa pembentukan forum bermanfaat untukk meningkatkan peranan jalur Jakarta, senang melihat dan mendukung forum memainkan peranan platform dan jembatan dalam kerja sama regional.