Konferensi Dialog Peradaban Asia yang bertema Komunikasi dan Saling Percontohan Peradaban Asia dan Komunitas Senasib Sepenanggungan dibuka di Beijing hari ini (15/05). Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pidatonya mengurai pandangan Tiongkok mengenai komunikasi dan saling percontohan antar peradaban manusia. Ditekankannya, terdapat saja perbedaan warna kulit dan bahasa, peradaban mutlak tiada perbedaan, tiada mana yang unggul mana yang jelek. Pandangan ini disetujui pemimpin, pejabat, pakar dan wakil media yang menghadiri konferensi tersebut.
Belakangan ini, sejumlah politikus sengaja menimbulkan perdebatan bentrokan peradaban putaran baru, sekali lagi mengeluarkan pandangan salah yang peradaban yang berbeda pasti akan mengarahi bentrokan. Oleh karena itulah, konferensi kali ini diadakan menurut jadwalnya dianggap tepat pada waktunya. Presiden Tiongkok Xi Jinping secara mendalam mengurai hubungan antar perdaban Asia yang berbeda serta hubungan antara peradaban Asia dan peradaban dunia.
Umat manusia untuk menangani tantangan membutuhkan kekuatan peradaban budaya. Misalnya Asia, meskipun luasnya merupaan satu per tiga daratan di dunia, populasinya dua pertiga, terdapat 47 negara dan 1000 lebih etnis, dan menyumbangkan satu pertiga PDB di dunia, namun berbagai negara Asia tetap mempunyai harapan agar jauhi kepanikan, mewujudkan keamanan umum. Sejumlah negara tetap miskin dan terbelakang, berharap lepas dari isolasi dan konektivitas dengan dunia luar. Namun harapan ini tidak mudah terwujud.
Asia ingin mewujudkan perdamaian, kemakmuran bersama dan keterbukaan, membutuhkan kekuatan ekonomi dan iptek, juga membutuhkan kekuatan peradaban budaya. Kalau peradaban manusia hanya suatu warna, suatu pola, maka dunia ini terlalu sederhana dan bosan sekali.
Xi Jinping mengatakan, setiap perdaban adalah hasil keindahan, memperlihatkan indanya inovasi, peradaban tiada bentrokan, asalnya mempunyai mata yang menikmati peradaban yang berbeda.
Peradaban hendaknya berkembang kekal, harus diadakan komunikasi dan saling dicontohi. Pada tahun 2018, terdapat 160 juta warga Tiongkok bertamasya ke luar negeri, sedangkan 140 juta wisatawan asing datang ke Tiongkok. Semakin banyak warga Tiongkok menikmati peradaban di luar Tiongkok, sesama, semakin banyak orang asing terasa vitalitas perkembangan ekonomi Tiongkok dan budaya Tionghoa yang berbeda dengan buku pelajaran mereka.
Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan, Tiongkok hendaknya mengembangkan peradaban diri sendiri, sementara itu menciptakan syarat untuk perkembangan peradaban negara lain agar perdaban dunia berkembang bersama. Pandangan ini diakui umum. Karena para hadirin menyadari, Tiongkok dewasa ini tidak hanya dimiliki Tiongkok, tapi juga adalah Tiongkok yang dimiliki Asia dan Dunia. Tiongkok demikian pasti dalam proses pembangunan masa depan yang lebih indah pasti akan bersikap yang lebih terbuka dan memberi penyumbangan kepada dunia dengan peradaban yang lebih mempunyai vitalitas.