Data yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia kemarin (15/5) menunjukkan, defisit perdagangan Indonesia pada bulan April tahun ini mencapai US$ 2,5 miliar, suatu rekor pada bulanan.
Data menunjukkan, nilai ekspor Indonesia pada bulan April mencapai US$ 12,6 miliar, menurun 13,1% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, sedangkan impor tercatat US$ 15,1 miliar, menurun 6,58% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik Indonesia, Dr. Suhariyanto dalam keterangan pers kemarin mengatakan, melambannya ekonomi global, fluktuasi harga komoditas borongan, ketegangan situasi perdagangan global serta unsur geopolitik telah membawa dampak negatif bagi ekspor Indonesia.
Dr. Suhariyanto menyarankan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan lebih lanjut pengawasan terhadap komoditas impor. Dia menyatakan pula, keadaan defisit perdagangan Indonesia berpengharapan membaik dalam beberapa bulan mendatang.