Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang kemarin (25/6) menyatakan, pihak Tiongkok mengharapkan KTT ke-14 pemimpin G20 yang diadakan di Osaka, Jepang dapat menyampaikan sinyal keras untuk mendukung multilateralisme, menentang unilateralisme, mendukung keterbukaan dan inklusif, menentang proteksionisme, mendukung kerja sama dan menang bersama, menentang penindasan terhadap yang lemah.
Dalam jumpa pers kemarin, ada wartawan yang menanyakan bahwa Dana Moneter Internasional (IMF) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) meluncurkan laporan dengan menyatakan kekhawatiran atas prospek ekonomi dunia sekarang, dan berpendapat bahwa langkah pembatasan yang diluncurkan oleh anggota G20 serta ketegangan situasi perdagangan antara para anggota telah memperhebat ketidakpastian pertumbuhan ekonomi dunia, sementara menyerukan para anggota G20 untuk berupaya menanggapinya.
Mengenai pertanyaan tersebut, Geng Shuang mengatakan, pihak Tiongkok selalu dengan aktif menganjurkan perdagangan bebas, memelihara sistem perdagangan multilateral yang berdasarkan peraturan. Pihak Tiongkok adalah korban dari sejumlah langkah pembatasan perdagangan sekarang ini, namun selalu berdiri di garis depan untuk menentang unilateralisme, proteksionisme dan penindasan terhadap yang lemah. Pihak Tiongkok bersedia bertukar pendapat secara mendalam dengan berbagai pihak selama KTT Osaka mengenai situasi ekonomi dunia sekarang, mengusahakan kesepahaman dan solusi untuk mendorong pertumbuhan perdagangan internasional, mendorong perkembangan ekonomi dunia, menyempurnakan pembenahan global dan menanggapi risiko dan tantangan.
Juru bicara tersebut mengatakan pula, pihak Tiongkok mengharapkan KTT Osaka dapat mengeluarkan sinyal keras untuk mendukung multilateralisme, menentang unilateralisme, mendukung keterbukaan dan inklusif, menentang proteksionisme, mendukung kerja sama dan menang bersama, menentang penindasan terhadap yang lemah. “Inilah kewajiban sewajarnya G20 sebagai forum utama kerja sama ekonomi internasional dalam situasi sekarang ini.”