Humas kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Makassar, Hamsidar hari Minggu kemarin (19/7) dalam wawancaranya di kabupaten Luwu Utara yang sedang dilanda bencana banjir mengatakan, sejauh ini sudah tercatat 38 orang tewas dalam bencana banjir kali ini.
Hamsidar mengatakan bahwa pekerjaan SAR yang berlangsung selama 7 hari itu telah berakhir kemarin, namun karena masih terdapat kemungkinan untuk menemukan lebih banyak jenazah korban, pekerjaan SAR bakal diperpanjang 3 hari.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wisnu Wijaya di depan jumpa pers virtual yang digelar kemarin mengatakan, bencana banjir yang terjadi di kabupaten Luwu Utara pada 13 Juli lalu sejauh ini sudah mengakibatkan 9 unit sekolah, 13 masjid, 3 rumah klinik dan 8 gedung perkantoran pemerintah lokal mengalami kerusakan parah. Selain itu, juga terdapat jalan raya sepanjang sekitar 13 km, 9 jembatan dan 2 bendungan yang mengalami kerusakan. Sudah tercatat 40 orang dilaporkan hilang dalam bencana banjir, dan 14,5 ribu orang yang berasal dari 3.627 keluarga mengalami bencana.
Mulai tanggal 14 Juli lalu, Kabupaten Luwu Utara telah memasuki status darurat selama 30 hari. Karena jalan raya sudah tergenang oleh tanah longsor akibat banjir, lalu lintas yang menuju ke kabupaten tersebut terputus, sejumlah kendaraan mesin berat dikerahkan ke TKP banjir untuk melakukan pembersihan, tim SAR gabungan yang terdiri dari 500 lebih personel sedang dengan semaksimal mungkin mencari warga yang hilang dalam bencana tersebut.