Perdana Menteri Malaysia Muhyidin Yassin hari Senin kemarin (20/7) menyatakan, seiring dengan keadaan wabah sebelumnya yang cenderung membaik, Malaysia telah mengizinkan pemulihan aktivitas sosial dan ekonomi, akan tetapi wabah masih belum ditanggulangi secara tuntas, masyarakat hendaknya memelihara kewaspadaan, untuk mencegah terjadinya rebound wabah dengan tindakannya sendiri.
Di depan pidatonya yang disiarkan televisi kemarin sore, Muhydin mengatakan, sejak 10 Juni lalu, Malaysia memulai pelonggaran sebagian pembatasan secara bertahap, kehidupan masyarakat dan aktivitas ekonomi berangsur-angsur dipulihkan, hal tersebut merupakan fenomena yang baik dan bermanfaat bagi pemulihan ekonomi Malaysia.
Namun ditekankannya pula, wabah sejauh ini masih belum ditanggulangi secara tuntas dalam lingkup global. Meskipun jumlah penambahan kasus positif per hari di Malaysia terpelihara pada level yang relatif rendah, tapi sudah dilaporkan 13 insiden infeksi klaster sejak 10 Juni lalu, termasuk insiden penyebaran wabah setempat akibat kasus positif impor. Sementara baru-baru ini, jumlah kasus positif baru per hari cenderung naik, masyarakat hendaknya memelihara kewaspadaan yang tinggi.
Dinyatakannya bahwa jika jumlah kasus positif baru meningkat tajam, pemerintah akan terpaksa mengambil ulang tindakan pembatasan yang dilaksanakan pada tahap sebelumnya, dan saat itu akan membawa dampak negatif yang serius bagi ekonomi negara.
Muhyidin menyatakan, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memaksa warga Malaysia memakai masker di tempat publik, sekaligus akan memulihkan karantina wajib terhadap orang yang masuk wilayah Malaysia jika diperlukan untuk mengontrol kasus impor secara efektif.
