Sejak mekanisme patroli bersama antar Tiongkok, Laos, Myanmar dan Thailand dibentuk pada 9 tahun lalu, badan penegak hukum keempat negara bersama memukul kejahatan dan melindungi keamanan pelayaran kapal, dan telah menyelamatkan kerugian ekonomi senilai 188 juta Yuan demi rakyat berbagai negara, pelayaran patroli bersama mencapai 56,1 ribu km.
Dalam jumpa pers kemarin(6/12), wakil kepala Jawatan Keamanan Publik Provinsi Yunnan Zhou Jianzhong memperkenalkan bahwa penegakan hukum bersama antar Tiongkok, Laos, Myanmar dan Thailand ke-100 akan dimulai dari tanggal 8 Desember. Setelah terjadi peristiwa Sungai Mekong 5 Oktober 2011, untuk menghadapi tantangan keamanan di Sungai Mekong, memelihara lingkungan perkembangan dan membangkitkan kembali keyakinan masyarakat, Tiongkok, Laos, Myanmar dan Thailand berkonsultasi bersama dan membentuk mekanisme penegakan hukum yang pertama oleh negara berbeda di sungai internasional.
Sejak Desember 2011 sampai saat ini, keempat negara tersebut telah bersama mengadakan patroli sebanyak 99 kali di Sungai Mekong, total mengirim kapal penegak hukum sebanyak 787 kali dan personel penegak hukum sebanyak 15.818 orang. Dalam waktu 9 tahun lalu, keempat negara menargetkan aksi selaras, reaksi cepat dan meningkatkan kemampuan penegakan hukum, terus memperbaiki mekanisme kerja sama polisi dan meningkatkan intensitas pemukulan kejahatan.
Dikabarkan, dalam waktu 9 tahun dibentuknya mekanisme, badan penegak hukum keempat negara telah memberantas narkoba seberat 4.600 gram, menyelamatkan 130 kapal dan 536 orang. Melindungi pelayaran ribuan kapal perdagangan, menyelamatkan kerugian ekonomi senilai 188 juta Yuan. Badan penegak hukum keempat negara berpendapat, mekanisme patroli bersama dengan kuat memelihara stabilitas Sungai Mekong, meningkatkan terus rasa keamanan dan kebahagiaan rakyat di sekitar Sungai Mekong.
