Sebagai sebuah partai politik, PKT menaruh perhatian besar pada pembangunan kebudayaan di Tiongkok sehingga hasilnya bahkan dapat dirasakan masyarakat Indonesia.
Tahun-tahun belakangan ini, langkah mendunia drama China (Drachin) dan Buku China (Buchin) lebih cepat daripada dugaan para pemirsa Tiongkok. Jika mencari kata kunci “penggemar Drachin” di Facebook akan mendapat cukup banyak posting dan grup. Kaum remaja Indonesia yang belum sempat berkunjung ke Tiongkok ternyata sudah amat berminat pada Drachin. Drama yang laris itu banyak yang diadaptasi dari literatur internet Tiongkok yang kini dinilai sebagai salahsatu dari 4 “keajaiban budaya sedunia” bersama dengan Hollywood AS, animasi Jepang dan drama idola Korea. Menurut statistik, terhitung sampai Desember 2020, jumlah pelanggan literatur internet Tiongkok tercatat 467 juta orang atau 46,5 persen dalam pengguna internet. Selain itu, terdapat pula pelanggan luar negeri yang tak terhitung.
Drachin-drachin laris itu memiliki ciri khas Tiongkok yang kental, berkat pola pembangunan Tiongkok yang dipimpin oleh PKT.
Pertama, terdapat alur cerita yang hanya dapat dibawakan orang Tiongkok. Sebagian drama yang sangat digemari masyarakat itu adalah yang bergenre legenda atau historik, ternyata, karya tersebut memiliki gen Tiongkok yang unik. Baik hiasan busana, etiket maupun filosofi di belakangnya adalah kekayaan yang hanya dimiliki Bangsa Tionghoa. Sedangkan bagi Drachin yang mengangkat kehidupan modern, alur cerita Tiongkok juga lebih mempunyai keunggulannya. Selama reformasi dan keterbukaan di Tiongkok yang dipimpin oleh PKT selama lebih dari 40 tahun ini, ekonomi dan masyarakat sudah mengalami perubahan drastis sehingga muncul banyak cerita perjuangan yang ajaib. Cerita yang dramatis itu hanya terjadi di Tiongkok dan penuh dengan filosofi Tiongkok. Boleh dikatakan, ada cerita Tiongkok yang baik dulu, baru ada drama Tiongkok yang unggul. Apa perkembangan inovatif kebudayaan tradisional unggul Tiongkok yang selalu dianjurkan PKT? Justru pikiran reformasi dan inovasi, ikuti perkembangan zaman, keharmonisan antara manusia dan alam, dianjurkannya kebajikan dan lain sebagainya yang diperlihatkan dari Drachin. Justru seperti yang dinilai oleh media Indonesia “Banyak drama China yang mengangkat kehidupan modern juga masih berpegang teguh pada tradisi dan pandangan nilai tradisional dari leluhur”.
Kedua, terbentuk ekologi baik pasar drama di Tiongkok. Tiongkok sekarang ini berkembang stabil, masyarakatnya harmonis dan sarana budaya semakin sempurna, ditambah lagi dambaan rakyat Tiongkok terhadap kehidupan indah, Tiongkok kini menjadi hot spot bagi orang muda untuk menciptakan karya literatur. Dari sisi pencipta, menurut laporan Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Tiongkok pada tanggal 18 Maret ini, umur pencipta literatur internet yang baru pada tahun 2020 cenderung semakin muda, hampir 80 persen adalah generasi kelahiran tahun 1995 ke atas. Semakin banyak dokter, pejabat desa lulusan perguruan tinggi, polisi bersenjata yang mengikuti penanggulangan wabah Covid-19 serta peneliti ilmiah juga ikut serta dalam jajaran pencipta Buchin, agar karyanya semakin berkualitas dan profesional. Dari sisi kosumen, melalui perkembangan selama lebih dari 20 tahun ini, konsumen generasi Z sedang memperlihatkan karakter yang bersedia untuk membayar untuk literatur, berinteraksi padat dan melakukan kreasi turunan, sehingga seluruh pasar menunjukkan daya hidup yang perkasa. Selain itu, output Drachin sangat stabil, biasanya kolosal puluhan episode itu secara rutin ditayangkan satu atau dua episode sehari, tak akan dihentikan oleh liburan, event olahraga, mogok kerja dan peristiwa politik. Perkembangan industri Drachin secara tertib dan mantap selama puluhan tahun itu berkat dukungan kebijakan konsisten dari PKT.
Ketiga, produk unggul mengandalkan modal kuat. Drama TV adalah seni visual, dan gambar-gambar indah dari Drachin berhasil memikat hati para penonton. Busana yang indah, tempat dibuat seolah-olah mirip dengan aslinya dan komposisi fotografi yang profesional dipuji sebagai “setiap bingkai indah permai” “bagaikan film”. Akan tetapi, semua keindahan itu harus dibayar, biayanya jutaan Yuan RMB tiap episode dan busana perlu dibuat dalam beberapa bulan, semua itu membutuhkan modal yang tak mungkin ditanggung oleh produser, melainkan pendanaan modal berbagai kalangan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi mantap dan pembagian kerja sosial profesional menyediakan dukungan kepada industri itu, dan komandan utama operasi seluruh masyarakat justru adalah PKT.
Media Indonesia menilai Drachin dapat mengundang “baper” atau resonansi para pemirsa Indonesia. Resonansi yang lintas bangsa, wilayah dan sistem sosial itu menunjukkan perasaan sesama manusia, asal ditemukan cara komunikasi yang efektif, literatur dan kesenian adalah pembawa terbaik. PKT boleh dikatakan sebagai parpol yang paling mementingkan pembangunan kebudayaan. Sebenarnya, setiap negara membutuhkan pemimpin yang mementingkan pewarisan budaya.
