Polisi Indonesia Senin kemarin (29/3) mengatakan bahwa polisi telah mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada tanggal 28 Maret lalu, dan menangkap beberapa tersangka yang terkait dengan serangan tersebut.
Pada hari Minggu (28/3) pukul 10.00 waktu setempat, serangan bom bunuh diri terjadi di pintu masuk sebuah gereja di Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Menurut data terbaru yang dirilis polisi, selain dua pelaku bom bunuh diri, ledakan tersebut menyebabkan 19 orang termasuk staf gereja dan penganut lainnya terluka.
Pada konferensi pers yang diadakan pada tanggal 29 Maret kemarin, seorang pejabat Polri mengatakan bahwa melalui perbandingan DNA, polisi mengidentifikasi bahwa pelaku bom bunuh diri adalah pasangan, mereka adalah anggota organisasi ekstremis lokal, Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Selain itu, polisi telah menangkap 13 tersangka terkait serangan tersebut di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kota Makassar, serta menyita 5 bom dan 5,5 kilogram bahan peledak.
