Tahun ini adalah genap 30 tahun pembentukan hubungan dialog Tiongkok-ASEAN. Selama beberapa tahun terakhir ini, Tiongkok dan ASEAN aktif mendorong penyinergian antara pembangunan bersama Sabuk dan Jalan yang berkualitas dengan strategi pembangunan negara terkait, dengan lebih lanjut meningkatkan level kerja sama kedua pihak di bidang ekonomi dan perdagangan.
Oktober tahun lalu, kereta api angkutan barang internasional bertolak dari Stasiun Barat Yiwu, Provinsi Zhejiang menuju Vietnam. Ini merupakan jalur logistik internasional kereta api perdana dari Provinsi Zhejiang ke negara-negara Asia Tenggara.
Beberapa tahun terakhir ini, Vietnam dengan sekuat tenaga mendorong sinergi kerja sama “Dua Koridor Satu Lingkaran” Vietnam dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan.
Pada Desember tahun lalu, ruas jalan tol dari Vientiane, ibu kota Laos ke Vang Vieng, jalan tol dari Vientiane ke Mohan dan Boten, serta pos perbatasan Tiongkok Laos yang dibangun oleh Tiongkok dan Laos beroperasi dengan lebih awal. Dengan demikian, telah diakhiri sejarah Laos tanpa jalan kecepatan tinggi.
Sejak dikemukakannya inisiatif Sabuk dan Jalan, sejumlah proyek infrakstrutur dilaksanakan, dan menyambungkan erat Tiongkok dengan negara-negara ASEAN sepanjang Sabuk dan Jalan. Khususnya di latar belakang wabah Covid-19, perdagangan dan investasi Tiongkok-ASEAN bertumbuh dengan melawan tren. Pad 2020, nilai perdagangan barang antara Tiongkok dan ASEAN tercatat 4,74 triliun yuan. ASEAN menjadi mitra perdagang terbesar bagi Tiongkok.
Pada November 2020, RCEP ditandatangani secara resmi, dan ini menandakan terbentuknya zona perdagangan bebas yang terbesar di dunia. Kini, Tiongkok dan Thailand telah mengesahkan RCEP ini, sedangkan negara anggota lainnya sedang berupaya mendorong pengesahannya sebelum akhir tahun ini.