Data yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia hari Rabu kemarin (5/5) menunjukkan, terpengaruh oleh pandemi covid-19, nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada triwulan I tahun ini menurun 0,74%, dan sempat mengalami penyusutan selama 4 triwulan berturut-turut.
Data menunjukkan bahwa dibandingkan masa yang sama tahun lalu, konsumsi penduduk menurun 2,23%, penanaman modal properti menurun 0,23%, anggaran belanja pemerintah dan ekspor masing-masing bertumbuh 2,96% dan 6,74% pada triwulan I.
Kepala BPS Suhariyanto di depan jumpa pers yang digelar Rabu (5/5) kemarin sore mengatakan, anggaran dan ekspor pemerintah pada triwulan I tahun ini mencapai pertumbuhan positif dan sempat menstimulasi ekonomi Indonesia. Meskipun pertumbuhan ekonomi triwulan I masih negatif, tapi penyusutan ternyata lebih kecil 2,19% daripada triwulan IV tahun lalu, hal tersebut membuktikan bahwa ekonomi Indonesia sedang berangsur-angsur pulih.
Dinyatakannya pula, karena orang-orang khawatir kehilangan pekerjaan dan pendapatan menurun selama pandemi, maka mereka cenderung menunda konsumsi terhadap komoditi besar seperti mobil, sehingga mengakibatkan konsumsi domestik terus melesu.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan, laju pertumbuhan ekonomi tahun 2021 akan mencapai 4,1% hingga 5,1%.