Tiongkok dan Indonesia mencapai 5 titik kesepahaman penting dalam rangka Pertemuan Pertama Dialog dan Kerja sama Tingkat Tinggi Tiongkok-Indonesia yang dipimpin oleh Anggota Dewan Negara merangkap Menteri Luar Negeri Tiongkok WangYi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) RI LuhutPanjaitanakan selaku Utusan Khusus Presiden Indonesia dan koordinator kerja sama kemarin (5/6) di kota Guiyang, Tiongkok.
Kedua pihak menyatakan, di atas dasar spiritual dialog kedua kepala negara, Tiongkok dan Indonesia akan meningkatkan saling percaya politik, mempererat komunikasi strategis demi bersama-sama mendorong pembentukan masyarakat senasib manusia, kedua pihak akan terus memperdalam kerja sama seluruh mata rantai penelitian, produksi dan distribusi vaksin, membantu Indonesia dibangun sebagai pusat produksi vaksin. Kedua pihak mendukung mencabut hak intelektual atas vaksin corona dan saling mendukung warga sendiri divaksinasi di negara sisi lain; kedua pihak menyatakan akan memperdalam sinergi antar inisiatif“Beltand Road” dengan gagasan “poros maritim dunia”, menjamin pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sesuai jadwalnya; kedua pihak setuju terus memperluas ruangan kerja sama maritim dan menghidupkan kerja sama perikanan, dan terus mendorong konsultasi Kode Etik (CoC) Laut Tiongkok Selatan;kedua pihak setuju untuk terus meningkatkan kerja sama penataran profesi, memperluas pertukaran dan pendidikan personil sekaligus memperluas interaksi antar wadah pemikir dan kalangan jurnalis.
Usai pertemuan itu, WangYi dan Luhut menandatangani “Nota Kesepahaman Tiongkok-Indonesia untuk Membentuk Pertemuan Pertama Dialog dan Kerja sama Tingkat Tinggi Tiongkok-Indonesia dan Nota Kesepahaman Tiongkok-Indonesia untuk Meningkatkan Kerja Sama Maritim.