Jubir Kemenlu Tiongkok Wang Wenbin dalam jumpa pers kemarin (10/6) mengatakan, AS berkali-kali berkoar bahwa vaksin AS akan diprioritaskan untuk warga AS. Sekarang AS mengatakan pihaknya akan menyumbangkan vaksin kepada Rencana Penerapan Vaksin Covid-19 WHO yakni COVAX, Tiongkok berharap agar AS selekasnya menunaikan janjinya.
Dikabarkan, Presiden AS Joe Biden dalam KTT G7 mengumumkan pihaknya akan menyumbangkan vaksin sebanyak 500 juta dosis kepada COVAX.
Mengenai hal ini, Wang Wenbin menyatakan, Tiongkok selalu berpendapat, sebagai senjata kuat demi mengalahkan wabah, vaksin harus dijadikan sebagai produk umum global, agar semaksimal mungkin menyejahterakan rakyat seluruh dunia. Tiongkok selalu menyerukan komunitas internasional bersama melawan wabah, dan mengharapkan negara peneliti dan penghasil vaksin memikul tanggung jawabnya, dengan aksi riil mendukung COVAX supaya negara-negara berkembang sedini mungkin mendapatkan akses vaksin dengan harga yang terjangkau. Pemerintah dan perusahaan Tiongkok melakukan kerja sama vaksin yang luas dengan para mitra mancanegara, baik melalui pemberian bantuan hibah maupun ekspor atau produksi bersama dengan negara relevan, sehingga telah mendorong distribusi vaksin secara adil dan rasional di seluruh dunia.
Wang Wenbin mengatakan, saat ini kebutuhan vaksin di dalam negeri masih sangat besar, namun persediaan dan penawarannya sangat terbatas. Akan tetapi, biar pun demikian, Tiongkok telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyediakan bantuan vaksin kepada lebih dari 80 negara berkembang yang paling parah terdampak wabah, sementara itu telah mengekspor vaksin kepada lebih dari 40 negara. Sejauh ini Tiongkok telah menyediakan sebanyak 350 juta dosis vaksin kepada mitra kerja sama internasional, Tiongkok merupakan negara yang paling banyak menyumbangkan vaksin kepada luar negeri. Tiongkok telah mengumumkan akan menyediakan 10 juta dosis vaksin kepada COVAX guna memenuhi kebutuhan urgen negara-negara berkembang. Baru-baru ini, vaksin gelombang pertama telah selesai diproduksi.
Wang Wenbin menyatakan, WHO telah mencantum vaksin buatan Sinopharm dan Sinovax Tiongkok ke daftar penggunaan secara darurat, ini akan mendorong vaksin buatan Tiongkok memberikan sumbangan lebih besar demi pengentasan wabah di seluruh dunia. Mayoritas negara berkembang tetap menghadapi kesulitan dan tantangan dalam penerimaan vaksin dan perlawanan wabah. Tiongkok sangat memahami kesulitan yang dialaminya. Belum lama yang lalu Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam KTT global mengumumkan serentetan tindakan baru untuk mendukung perlawanan wabah global. Tiongkok akan terus mempertahankan sumpahnya yakni menjadikan vaksin sebagai produk publik global, terus dengan sedapat mungkin menyediakan lebih banyak vaksin kepada luar negeri, terus mendukung perusahaan Tiongkok mengalihkan teknologi dan bekerja sama dengan negara-negara berkembang supaya lebih banyak negara terutama negara-negara berkembang selekasnya mendapat akses vaksin, berupaya menghapus kesenjangan kekebalan, dalam rangka membangun komunitas senasib sepenanggungan kesehatan manusia.
