Mengenai AS yang kembali menggembar-gemborkan masalah Laut Tiongkok Selatan (LTS) dengan HUT ke-5 keputusan ilegal arbitrase LTS, Jubir Kemlu Tiongkok Zhao Lijian dalam jumpa pers rutin pada hari Senin kemarin(12/7) menunjukkan, pernyataan pihak AS tersebut tak mempedulikan fakta sejarah dan keobjektifan masalah LTS, melanggar dan memutarbalikkan hukum internasional, juga menentang komitmen terbuka pemerintah AS yang selama ini tidak mengambil sikap dalam masalah kedaulatan LTS, sengaja memprovokasi persengketaan kedaulatan wilayah dan hak maritim LTS, mengadu domba hubungan antar negara regional, serta merusak perdamaian dan kestabilan kawasan, ini adalah tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab. Pihak Tiongkok menyatakan ketidakpuasan dan pertentangan yang tegas pada tindakan salah pihak AS tersebut.
Menurut laporan, dalam HUT ke-5 keputusan arbitrase masalah LTS yang disebutkan, Menlu AS Antony Blinken mengeluarkan pernyataan bahwa tata tertib maritim di LTS yang berdasarkan peraturan telah mengalami ancaman serius, ia mengimbau Tiongkok untuk menaati hukum internasional, serta mengambil tindakan untuk berupaya menaati tata tertib maritim yang berdasarkan peraturan dan berkomitmen kepada masyarakat internasional.
Zhao Lijian menyanggah perkataan Blinken tersebut dengan menyatakan bahwa pihak Tiongkok selalu menyelesaikan masalah LTS melalui perundingan dan negosiasi bersahabat, selalu memandang negara-negara di sekitar LTS dengan setara, dan menahan diri secara maksimal dalam menjaga kedaulatan dan hak LTS. Sebaliknya, AS secara besar-besaran mengirim kapal dan pesawat terbang canggihnya mengadakan pengintaian dan latihan militer di LTS, secara ilegal memasuki wilayah udara dan laut Tiongkok serta pulau-pulau di sekitarnya.
Zhao Lijian menunjukkan, LTS adalah rumah bersama negara-negara kawasan, tidak seharusnya menjadi daerah perburuan AS demi kepentingan geopolitiknya. Tiongkok dan negara-negara terkait LTS dengan efektif mengendalikan perselisihan dan pertentangan melalui dialog dan perundingan, dan terus mendorong kerja sama pragmatis. Tiongkok dan negara-negara ASEAN secara menyeluruh dan efektif melaksanakan “Deklarasi Perilaku Para Pihak LTS”, aktif mendorong perundingan “Kode Etik LTS” dan mencapai kemajuan penting. AS dan negara di luar kawasan seharusnya menghormati upaya negara-negara kawasan untuk memelihara perdamaian dan kestabilan LTS. Dia menekankan, Tiongkok akan tetap berpegang teguh untuk menjaga kedaulatan, hak dan kepentingan serta keamanannya sendiri menurut hukum, dengan teguh memelihara hubungan kerja sama bersahabat dengan negara-negara regional, serta terus memelihara perdamaian dan kestabilan LTS. Pihak Tiongkok juga mendesak AS agar tidak berjalan semakin jauh di jalan yang salah.