Wakil Ketua MPR: Indonesia Berharap Dapat Belajar dari Pengalaman Sukses Tiongkok

2021-07-15 15:01:27  

Wakil Ketua MPR: Indonesia Berharap Dapat Belajar dari Pengalaman Sukses Tiongkok

Baru-baru ini, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Indonesia, Ibu Lestari Moerdijat sempat menerima wawancara eksklusif dari China Media Group, di mana Beliau menyatakan bahwa meskipun sistem politik Indonesia dan Tiongkok berbeda, tapi kepemimpinan kuat, pedoman jelas, eksekusi administratif yang efisien serta akuntabilitas berbagai tingkat dari PKT semua patut dipelajari oleh Indonesia.

Ibu Lestari pernah bekerja sebagai seorang reporter di media, dan sempat melakukan pertukaran dan pembahasan mendalam dengan para pakar dan sarjana asal Tiongkok. Beliau berpendapat bahwa jika ingin memahami Tiongkok, harus mengenal jalan pembangunan Tiongkok secara komprehensif, dan tidak memandang Tiongkok dari satu sisi saja. Ditunjukkannya pula bahwa menilai suatu pikiran dan sistem politik, tergantung pada faktor sesuai tidaknya pikiran dan sistem politik tersebut dengan keadaan nyata dan pilihan rakyat. Ibu Lestari mengatakan, di tengah wabah Covid-19, kenyataan penanganan cepat dan keefektifan serta ketepatan waktu pengendalian wabah, dan pemulihan ekonomi dan vitalitas baru Tiongkok membuktikan daya kepemimpinan kuat dan daya penggerak kuat PKT pada masyarakat Tiongkok.

“Kami telah menyaksikan bagaimana Tiongkok di bawah pimpinan Presiden Xi Jinping dan PKT, sukses menanggulangi pandemi, mencegah penyebaran virus, dan dengan cepat menghidupkan roda pemulihan ekonomi. Sampai saat ini, tindakan yang diambil Tiongkok demi menangani pandemi terbukti tepat, termasuk kecepatan respons dan kemampuan penanganannya, serta litbang cepat vaksinnya, semuanya itu membuat jumlah kasus terkonfirmasi dan kasus kematian di Tiongkok sangat kecil.”

Di masa pandemi, Tiongkok dengan jelas mendukung Indonesia sebagai pusat produksi vaksin di Asia Tenggara, Ibu Lestari menyatakan, bantuan Tiongkok kepada Indonesia tepat waktu dan sangat berharga.

“Dengan bantuan Tiongkok, kami mendapatkan bahan baku dan vaksin jadi, bantuan tersebut tepat waktu dan sangat berharga bagi kami, terlebih dalam situasi pandemi saat ini, vaksin adalah barang langka. Tiongkok tidak melupakan Indonesia, tepat dengan bantuan Tiongkok, Indonesia baru bisa mendapatkan vaksin, kami menyatakan apresiasi tinggi terhadap hal tersebut.”

Sebagai salah seorang pemimpin Partai Nasdem Indonesia, Ibu Lestari memperkenalkan bahwa hubungan tingkat tinggi antara Nasdem dan PKT sangat erat, dan sempat mengadakan kerja sama di bidang-bidang politik, ekonomi serta sosial dan budaya. Beliau berpendapat bahwa tujuan pertukaran parpol adalah saling membantu demi mencari jalur penyelesaian masalah, agar dapat menghapuskan kesalahpahaman satu sama lain. Ibu Lestari mengatakan, mendorong pertukaran tenaga berbakat kedua negara, khususnya saling mengirim mahasiswa, memainkan peranan penting bagi peningkatan pemahaman dan pengertian rakyat kedua negara. Misalnya, semasa lockdown Wuhan, para mahasiswa mahasiswi Indonesia yang bersekolah di Wuhan menuliskan pengalaman dan kesaksian mereka dan menerbitkannya menjadi sebuah buku, menunjukkan keadaan nyata penanggulangan wabah di kota Wuhan.

“Melalui pertukaran, masyarakat dapat lebih mampu membedakan yang mana kabar hoax, dan yang mana kabar benar.”

Sebagai satu-satunya pemimpin perempuan di MPR, Ibu Lestari selalu berupaya mendorong pekerjaan kesetaraan gender dan perlindungan hak dan kepentingan wanita dan anak-anak di Indonesia. Ibu Lestari sempat menyatakan apresiasinya terhadap perkataan Presiden Xi Jinping yang menyebut “Tiongkok akan lebih aktif melaksanakan kebijakan mendasar yang mengutamakan kesetaraan gender, memaksimalkan peranan kaum wanita, dan memberdayakan kaum wanita untuk berkontribusi dalam pembangunan negara dan mewujudkan cita-cita luhur”.

“Saya secara khusus memperhatikan pidato dan pernyataan Presiden Xi Jinping seputar pendorongan kesetaraan gender dan usaha kaum wanita. Kemajuan dan prestasi yang dicapai Tiongkok di bidang perlindungan hak dan kepentingan kaum wanita disaksikan oleh seluruh dunia, seperti mendorong kesetaraan gender dan meningkatkan pendapatan wanita,” tutur Lestari.

Bulan April lalu, Presiden RI Joko Widodo mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, di mana beliau menyatakan bahwa di bawah kepemimpinan PKT, Tiongkok telah mencapai kesuksesan luar biasa di berbagai bidang, dan berkontribusi positif terhadap pembangunan negara-negara regional termasuk Indonesia. Indonesia berharap dapat belajar dari pengalaman Tiongkok terkait. Ibu Lestari pun sepenuhnya setuju dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi tersebut.

“Sebagai seorang elite politik, saya berpendapat bahwa kami selamanya tidak boleh berhenti belajar, meskipun sistem politik Tiongkok berbeda dengan kami, tapi kepemimpinan kuat, pedoman tegas, eksekusi administratif yang efisien serta akuntabilitas berbagai tingkat dari PKT semua patut dipelajari oleh Indonesia,” ujar Ibu Lestari.

 

 

赵颖