Anggota Dewan Negara selaku Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menghadiri Pertemuan Menlu Forum Kawasan ASEAN Ke-28 secara virtual pada hari Jumat kemarin (6/8).
Wang Yi menyatakan, jika ingin memelihara perdamaian dan kestabilan regional, harus melaksanakan multilateralisme yang sungguh-sungguh, bersama menganggapi lima tantangan keamanan di kawasan ini dengan mengintensifkan solidaritas dan kerja sama.
Pertama, bersama-sama menanggapi tantangan COVID-19 dengan membangun garis pertahanan yang kokoh. Hingga kini, pihak Tiongkok telah menyediakan 460 juta dosis vaksin kepada berbagai negara di Asia, di antaranya disediakan 190 juta dosis.kepada negara-negara ASEAN
Kedua, bersama-sama menanggapi tantangan keamanan non-tradisional dengan mengintensifkan kerja sama multilateral. Berbagai negara hendaknya bekerja sama untuk menanggapi masalah iklim ekstrim, terorisme, kejahatan transnasional dan keamanan Cyber.
Ketiga, bersama-sama menanggapi tantangan geopolitik dengan memelihara kedudukan pusat ASEAN. Berbagai negara harus mewaspadai dan menghentikan upaya beberapa negara besar di luar kawasan untuk menerapkan strategi regional yang baru.
Keempat, bersama-sama menanggapi tantangan politik kekuasaan dengan mempertahankan prinsip tidak mengintervensi urusan negara lain. Berbagai negara adalah setara, tidak bisa sewenang-wenang mengintervensi urusan dalam negeri negara lain dengan kedok demokrasi dan HAM, bahkan mengupayakan kepentingan geografi pribadi.
Kelima, bersama-sama menanggapi tantangan panas regional dengan mempertahankan dialog damai. Pihak Tiongkok bersedia bersama negara-negara ASEAN, secepat mungkin mencapai Kode Etik Laut Tiongkok Selatan (LTS) yang efektif, substantif dan sesuai dengan hukum internasional termasuk Konvensi Hukum Maritim PBB.
Para menlu ASEAN menghimbau memelihara perdamaian dan kestabilan LTS, dan berharap berbagai negara bersolidaritas dan bekerja sama, berfokus pada penanggulangan wabah dan rehabilitasi ekonomi, bersama-sama mengatasi kesulitan dan tantangan yang dihadapi negara-negara berkembang.