CAEXPO, Stimulator Pemulihan Ekonomi Regional Pasca Wabah

2021-09-12 19:31:48  

Expo Tiongkok-ASEAN (CAEXPO) dan Pertemuan Puncak tentang Investasi-Perdagangan ASEAN-Tiongkok (CABIS) ke-18 diselenggarakan di kota Nanning, Guangxi, Tiongkok pada 10 September 2021. CAEXPO kali ini mempunyai arti penting karena bertepatan dengan genap 100 tahun berdirinya Partai Komunis Tiongkok (PKT), peringatan 30 tahun terjalinnya hubungan dialog Tiongkok-ASEAN serta Tahun Kerjasama Perkembangan Berkelanjutan Tiongkok-ASEAN. Dalam 30 tahun ini, kedua pihak terus memperdalam kerja sama komprehensif, saling menjadi mitra perdagangan terbesar, dan menjadi contoh kerja sama paling dinamis di kawasan Asia-Pasifik.

Membentuk platform kerja sama, melancarkan jalur perdagangan serta meningkatkan saling percaya dan komunikasi merupakan salah satu isi penting CAEXPO yang berasas mengintensifkan kerja sama perdagangan regional. Tahun-tahun belakangan ini, kerja sama ekonomi Tiongkok dan ASEAN telah semakin diperkuat sejalan dengan pengerjaan sejumlah megaproyek, antara lain, Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos, Kareta Cepat Jakarta-Bandung, Jalur Kereta Api Tiongkok-Thailand serta Dua Negara Dua Taman Tiongkok-Indonesia, Dua Negara Dua Taman Tiongkok-Malaysia dilaksanakan secara lancar. Bulan November 2020, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) secara resmi ditandatangani, Sekretaris Jenderal CAEXPO Wang Lei menyatakan bahwa CAEXPO akan terus membangun versi upgrading, dengan fungsinya ditingkatkan dari platform yang melayani kerja sama 10+1 menjadi platform yang melayani RCEP dan “Sabuk dan Jalan”. CAEXPO kali ini mengusung tema “Jointly Building The New International Land-Sea Trade Corridor to Share Development Opportunities” atau “Membangun Bersama Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional yang Baru demi Berbagi Peluang Pembangunan”. Sebanyak 179 proyek dari dalam dan luar negeri ditandatangani di ajang CAEXPO kali ini dengan nilainya melabihi 300 miliar Yuan RMB, menciptakan rekor terbanyak dalam sejarah. Perdana Menteri Malaysia Ismail menunjukkan bahwa pemberlakuan RCEP akan menjadi cara yang esensial untuk memimpin pemulihan dan pertumbuhan ekonomi regional. Perjanjian akan menciptakan banyak kesempatan, mendorong rantai pasok dan perusahaan lokal menggenjot diversifikasi produksi, ini sangat penting bagi mereka untuk berbaur dalam perkembangan ekonomi global.

Bergandengan tangan mempercepat proses pemulihan ekonomi  pasca waabah. Sebelum terjadinya wabah virus Corona, negara-negara ASEAN memelihara pertumbuhan ekonomi yang tinggi di seluruh dunia, merupakan salah satu kawasan dengan pertumbuhan ekonomi paling dinamis di seluruh dunia. Wabah virus Corona merajalela di seluruh dunia, memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi dan keamanan regional dan global. Meskipun kedatangan dan kunjungan personel antar negara terkendala karena pandemi, tapi Tiongkok dan negara-negara ASEAN berusaha meningkatkan kerja sama, mengadakan pertemuan virtual dengan teknik modern. Krisis mengandung kesempatan baru, perdagangan expor dan impor Tiongkok-ASEAN meningkat secara kontrarian di tengah pandemi, ekonomi digital dan konstruksi baru menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru. Ketua Pusat Penelitian Inovasi Asia Think Tank Indonesia Bambang Suryono mengatakan bahwa Tiongkok dengan tindakan riil memberikan kontribusi untuk menangani wabah dan mendorong pemulihan ekonomi, mempertunjukkan tanggung jawab negara besar. Kerja sama Tiongkok dan ASEAN yang saling menguntungkan dan menang bersama sudah menjadi teladan kerja sama Selatan-Selatan.

CAEXPO menyediakan sebuah platform penting bagi kedua pihak untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi, lebih lanjut mendorong liberalisasi perdagangan dan fasilitasi investasi, mempercepat proses pemulihan ekonomi masyarakat pasca wabah.

 

徐琳娜