Anggota Dewan Negara Tiongkok merangkap Menteri Luar Negeri Wang Yi mengadakan pertemuan secara virtual dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan Kamis hari ini (14/10). Wang Yi menyatakan, kedua pihak hendaknya dipimpin oleh kesepahaman pemimpin kedua negara, memainkan peranan penting sistem kerja sama dialog tingkat tinggi, melakukan kerja sama 4WD atau “penggerak empat roda” di bidang politik, ekonomi, kebudayaan dan maritim, mendorong kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Indonesia berkembang maju ke arah pembangunan komunitas senasib sepenanggungan.
Wang Yi mengatakan, Tiongkok bersedia terus memperdalam kerja sama bilateral di bidang ekonomi perdagangan dan investasi, bersama mendorong berbagai proyek penting pembangunan “Sabuk dan Jalan” mencapai hasil penting antara lain, “pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung”, “Koridor Ekonomi Komprehensif Regional”, “Taman Kembar Dua Negara”. Tiongkok mementingkan kerja sama bilateral di bidang-bidang infrastruktur, digital, 5G dan ekonomi hijau, serta akan terus mendorong perusahaan modal Tiongkok aktif menyertai proses industrialisasi Indonesia, dan terus memperluas pemasokan pasar produk Indonesia ke Tiongkok. Kedua pihak hendaknya berpegang pada peluang Konferensi Putaran Baru Komite Teknis Kerja Sama Maritim, mendorong kerja sama maritim menjadi titik pertumbuhan penting dalam kerja sama saling menguntungkan kedua negara.
Wang Yi menekankan, Tiongkok menyambut Indonesia untuk membeli vaksin Tiongkok, mendukung Indonesia membangun pusat produksi kawasan vaksin, dan menantikan perusahaan kedua negara menjalankan kerja sama produksi bahan obat. Tiongkok bersedia bersama Indonesia menentang stigmatisasi pandemi dan politisasi sumber virus.
Wang Yi menyatakan, Tiongkok mendukung Indonesia menyelenggarakan KTT ke-17 G20 pada tahun 2022, dan menantikan hasil positifnya di bidang-bidang yang mendukung dan melaksanakan multilateralisme, mendorong kerja sama pemulihan ekonomi, memelihara pasar baru dan kepentingan adil negara berkembang.
Luhut menyatakan, Indonesia dengan tegas melaksanakan politik yang bersahabat dengan Tiongkok, dan menyetujui gagasan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia, menantikan kedua pihak terus meningkatkan kerja sama di bidang penelitian dan produksi vaksin, mempercepat pembangunan bersama proyek Sabuk dan Jalan serta terus mencapai kemajuan besar.
Kedua pihak sepakat meningkatkan pertukaran tingkat tinggi antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN, mendorong kemitraan strategis Tiongkok-ASEAN naik ke jenjang yang lebih tinggi. Kedua pihak harus mewaspadai dan menentang tindakan yang berisiko proliferasi senjata nuklir dan mengakibatkan perselisihan di kawasan ini, serta menekankan berbagai pihak untuk bersama memelihara perdamaian dan kestabilan kawasan ini. Kedua pihak juga setuju untuk meningkatkan koordinasi di bidang-bidang pendorongan kerja sama regional dan penanganan perubahan iklim.