Kemitraan Strategis Komprehensif Buat Tiongkok dan Indonesia Lebih Kuat Hadapi Tantangan Pandemi

2021-12-01 17:26:41  

 

Kemitraan Strategis Komprehensif Buat Tiongkok dan Indonesia Lebih Kuat Hadapi Tantangan Pandemi

Kedudataan Besar Republik Indonesia di Beijing mengadakan resepsi media di kediaman Dubes RI untuk Tiongkok di Beijing pada Rabu (1/12) hari ini. Dubes Indonesia untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun menyampaikan informasi terbaru Indonesia kepada media-media utama di Beijing, dan hasil-hasil yang telah dicapai dari kerja sama Indonesia-Tiongkok di tahun 2021.

 

Djauhari mengatakan, terlepas dari pandemi, kedua negara telah bekerja sama erat dengan solidaritas dan mencapai tingkat baru dalam hubungan kedua belah pihak. Kedua pihak telah membuktikan bahwa kemitraan strategis komprehensif telah bertahan dan membuat Tiongkok-Indonesia lebih kuat setelah menghadapi tantangan pandemi. Dengan bantuan erat dari Tiongkok, prioritas Indonesia untuk melindungi rakyat dari pandemi dan kemajuan pemulihan ekonomi Indonesia telah tercapai.

 

Kemitraan Strategis Komprehensif Buat Tiongkok dan Indonesia Lebih Kuat Hadapi Tantangan Pandemi

Hubungan ekonomi kedua pihak mencapai ketinggian baru, baik dalam total perdagangan maupun dalam hubungan yang lebih seimbang. Total nilai perdagangan Indonesia dengan Tiongkok selama bulan Januari-September 2021 mencapai 85,3 miliar USD. Ini telah melampaui angka tahun lalu sebesar 78 miliar USD. Nilai ekspor Indonesia ke RRT mencapai 42,8 miliar USD, tumbuh 59,7 persen dibandingkan total nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok pada tahun 2020. Sementara itu, nilai impor Indonesia dari Tiongkok pada tahun 2021 mencapai sekitar 42,5 miliar USD, tumbuh 46,5% dibandingkan total nilai impor tahun lalu. Di masa depan, dapat terlihat kebutuhan yang kuat dan saling menguntungkan untuk mengembangkan ekonomi digital Tiongkok-Indonesia.

 

Tiongkok memiliki ekonomi digital terbesar kedua di dunia dengan transaksi e-commerce senilai 2,4 triliun USD. Indonesia sudah memiliki penetrasi internet 73% dan ditargetkan dapat memberikan 12% PDB di sektor ekonomi digital pada tahun 2025. Untuk mencapainya, banyak peluang terbuka untuk bekerja sama dengan Tiongkok.

 

 

Djauhari menambahkan, selain itu, investasi Tiongkok terus tumbuh dan memenuhi proyek-proyek prioritas infrastruktur dan industri hulu Indonesia. Pelaksanaan sinergi antara BRI dan GMF sejak tahun 2018 telah mengimplementasikan banyak proyek strategis yang dibutuhkan Indonesia. Proyek-proyek strategis ini, sebagian besar berada dalam empat koridor ekonomi. Investasi prioritas strategis ini sebagian besar ditargetkan selesai pada 2022 hingga 2024, dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebagai pusat kerjasama yang akan diluncurkan pada akhir 2022.

Kata kunci dalam kerja sama investasi ini adalah bahwa Tiongkok memberikan banyak nilai tambah bagi Indonesia dengan mengembangkan industri hulu Indonesia. Hal ini sangat dibutuhkan Indonesia untuk bersaing di pasar global dan membantu Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045. Kerja sama Indonesia juga berfokus pada ekonomi hijau serta ekonomi biru. Dengan 70% wilayah yang terdiri dari lautan, Indonesia sangat ingin berkolaborasi dengan Tiongkok dalam mengembangkan ekonomi biru Indonesia.

 

Selain bidang ekonomi, di bidang kesehatan dan penanggulangan pandemi, pemerintah Indonesia terus memfokuskan upayanya untuk mencapai target vaksinasi 70% dari penduduk yang menerima vaksin dosis pertama, dan pemerintah Indonesia berharap dapat mencapai target tersebut pada akhir Desember 2021. Indonesia juga telah mengembangkan Vaksin Merah Putih dengan menggunakan virus yang tidak aktif untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri. Bibit Vaksin Merah Putih telah melalui uji praklinis tahap 1,2 dan 3 pada hewan dengan hasil yang aman dan sehat. Selanjutnya, uji klinis fase 1 bibit vaksin akan mulai dilakukan kepada 100 orang, kemudian uji klinis fase 2 dilanjutkan pada Januari 2022 kepada 400 orang, dan uji klinis terakhir atau ketiga pada Februari 2022 kepada sekitar 1000 orang. Badan POM Indonesia berencana memberikan Izin Penggunaan Darurat (EUA) pada semester pertama tahun 2022 setelah vaksin memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan kualitas.

 

Di bidang pendidikan, untuk mengelola hubungan bilateral dan untuk lebih memahami aspek sosial budaya kedua negara, kontak antar masyarakat dan pertukaran pelajar merupakan komponen penting. Semakin banyak siswa Indonesia yang memilih untuk belajar di Tiongkok dalam 3 tahun terakhir ini. Pada awal 2020, lebih dari 15.670 pelajar Indonesia terdaftar di Tiongkok. Indonesia juga telah memanfaatkan banyak kerja sama dengan universitas Tiongkok yang menyediakan beasiswa. Banyak juga yang menggunakan beasiswa Indonesia dan memilih pergi ke Tiongkok. Sementara yang lain belajar di Tiongkok secara pribadi mengetahui bahwa Tiongkok memiliki pendidikan berkualitas tinggi dan akan memberi mereka masa depan yang lebih baik.

 

Di bidang pariwisata, bru-baru ini, Presiden Indonesia, Joko Widodo telah memberlakukan peraturan baru bagi mereka yang berencana untuk mengunjungi Bali melalui perjalanan udara. Aturan baru ini berlaku sejak 14 Oktober 2021. Dengan melonggarkan pembatasan perjalanan ke Bali, pemerintah Indonesia berharap langkah ini bisa merevitalisasi pariwisata Indonesia. Sembilan belas negara diizinkan untuk membuka penerbangan internasional ke Bali dan Kepulauan Riau. Indonesia akan mempercepat pemberian vaksinasi dan mendorong industri pariwisata di Indonesia memperoleh sertifikasi ‘Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan (CHASE)’.

 

“Pekan lalu, KTT ASEAN-Tiongkok dalam rangka memperingati HUT ke-30 yang dihadiri oleh Presiden Xi Jinping dan Pemimpin Negara Anggota ASEAN (AMS), mereka semua menegaskan kembali konsensus mereka untuk memajukan hubungan ASEAN-RRT dengan meningkatkan Kemitraan Strategis Komprehensif yang saling menguntungkan, demi masa depan yang menguntungkan bagi ASEAN dan Tiongkok. Dalam Pernyataan Bersama, para pemimpin menegaskan kembali pentingnya menjaga sentralitas ASEAN dalam arsitektur regional yang berkembang, dukungan untuk integrasi ASEAN dan pembangunan komunitas, dan upaya ASEAN untuk mewujudkan Visi Komunitas ASEAN 2025. Para Pemimpin juga menegaskan kembali prinsip-prinsip Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) yang dimaksudkan untuk meningkatkan proses pembangunan Komunitas ASEAN. Negara-negara anggota ASEAN (AMS) dan Tiongkok sepakat untuk memajukan kerja sama di bidang yang relevan seperti yang diidentifikasikan dalam AOIP. AMS dan Tiongkok juga lebih mengembangkan kepercayaan strategis dan kerja sama win-win di antara negara-negara di kawasan, berpedoman pada prinsip Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) dan menjajaki kerja sama yang saling menguntungkan dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI).

 

Djauhari mengatakan, informasi yang tak kalah penting ialah, hari ini Indonesia mulai menjabat sebagai Presiden G20. Presiden Joko Widodo mengatakan, presidensi G20 Indonesia akan mengangkat tema 'Pulih Bersama, Pulih dengan Lebih Kuat' untuk mendorong upaya bersama bagi pemulihan ekonomi dunia. Pertumbuhan yang inklusif, berpusat pada masyarakat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan merupakan komitmen utama Indonesia sebagai Ketua G20. Upaya tersebut harus dilakukan dengan cara yang luar biasa, terutama melalui kolaborasi global yang lebih kuat, dan inovasi yang tiada henti. G20 harus menjadi motor pengembangan ekosistem yang mendorong kolaborasi dan inovasi. Tema tersebut mencerminkan harapan dan kesiapan Indonesia untuk berperan dalam kemitraan global, sebagai upaya mengatasi dampak pandemi dan meningkatkan kepercayaan global.

 

Dengan tema 'Pulih Bersama, Pulih dengan Lebih Kuat', Indonesia telah menetapkan 5 pilar dalam presidensi G20 Indonesia yaitu, lingkungan yang mendukung dan kemitraan, mempromosikan produktivitas, meningkatkan ketahanan dan stabilitas, memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif, dan kepemimpinan global kolektif yang lebih kuat.

 

Di bawah pilar-pilar tersebut, Indonesia akan mengangkat tiga topik utama sebagai berikut:

Pertama, sistem kesehatan global, Indonesia akan mendorong diskusi tentang bagaimana membangun kembali arsitektur dan tatanan global kesehatan melalui kerja sama dalam memproduksi bersama vaksin, obat-obatan dan peralatan medis. Kedua, transformasi digital dan ekonomi, Indonesia akan mendorong negara-negara untuk berkolaborasi dalam upaya memperkuat pemulihan ekonomi pasca pandemi dengan memanfaatkan teknologi digital. Ketiga, transisi energi, Indonesia akan mendorong negara-negara untuk menjajaki kerja sama dan memperluas akses energi bersih dan terjangkau serta mempercepat transisi energi dari energi berbasis fosil ke energi non-fosil.

 

Selain topik utama, agenda Indonesia untuk presidensi G20 juga meliputi mengurangi ketegangan dunia akibat konflik, mengembalikan relevansi G20 dalam penanganan COVID-19, serta meningkatkan koherensi dalam perpajakan global dan komitmen terhadap perubahan iklim dan inklusi keuangan. Di bawah presidensi Indonesia, G20 akan memainkan peran positif untuk merespon tren global saat ini seperti pemulihan ekonomi, pembangunan hijau, transformasi digital, tidak hanya untuk negara-negara anggota G20, tetapi juga untuk semua negara secara inklusif, untuk dunia yang lebih baik.

 

Yang terakhir, Djauhari mengatakan, kerja sama erat Indonesia-Tiongkok pada tahun 2021 telah memberikan contoh kepada dunia bahwa dengan bekerja sama, membantu, dan saling mempercayai satu sama lain selama masa-masa sulit ini, dapat membawa manfaat positif bagi kedua bangsa Indonesia dan Tiongkok.

 

常思聪