XINHUA: Di tengah pandemi Covid-19 yang masih merebak di seluruh dunia dan peredaan pemulihan ekonomi global, skala perdagangan Tiongkok-ASEAN tahun 2021 kembali mengalami peningkatan dan mencatat rekor tinggi terbaru dalam sejarah. Data terbaru yang diumumkan Administrasi Umum Kepabeanan Tiongkok baru-baru ini menunjukkan, jika dihitung dengan mata uang Dolar US, volume ekspor impor Tiongkok dengan ASEAN pada tahun 2021 mencapai sekitar 878,2 miliar Dolar US, meningkat 28,1% dibandingkan masa yang sama tahun sebelumnya. Para analis juga berpendapat bahwa hubungan perdagangan Tiongkok dengan ASEAN semakin erat, dan akan terus menciptakan peluang pembangunan yang baru, membantu pemulihan ekonomi regional.
“Data sudah dengan jelas menunjukkan bahwa volume ekspor ASEAN terhadap Tiongkok meningkat dengan nyata. Dalam latar belakang ekonomi global yang terguncang oleh pandemi, ekonomi Tiongkok tetap menunjukan tren perkembangan yang positif, dan sempat menjadi mitra kerja sama strategis yang paling dapat diandalkan bagi negara-negara ASEAN dalam mendorong pemulihan ekonomi,” tutur Bhima Yudhistira, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Indonesia. Hubungan perdagangan Tiongkok dan ASEAN telah menciptakan sejumlah peluang bagi perusahaan UKM berbagai negara anggota ASEAN, khususnya melalui platform e-bisnis, mereka dapat merintis pasar Tiongkok dengan lebih baik dan terus memberi titik pertumbuhan baru bagi perdagangan bilateral.
Data tersebut menunjukkan bahwa skala perdagangan Tiongkok dengan Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2021 meningkat 58,6% dibandingkan masa yang sama di tahun sebelumnya, Tiongkok telah mempertahankan kedudukannya sebagai mitra dagang terbesar bagi Indonesia.
Direktur Pemasaran Global PT. Mayora Indah Tbk, Ricky Afrianto mengatakan, “seiring dengan kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-ASEAN yang terus menguat, prosedur perdagangan bilateral pun semakin sederhana, komoditi kami dapat secepat mungkin masuk ke pasar Tiongkok”, dia juga mengatakan bahwa sejumlah makanan ringan dari Mayora Group seperti biskuit, permen dan kopi sudah disambut baik oleh konsumen Tiongkok pada sejumlah platform e-bisnis, dan volume penjualannya juga menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.
Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi menyatakan, bagi negara-negara ASEAN termasuk Indonesia, ekonomi Tiongkok yang penuh dinamik merupakan motor penggerak penting untuk membawa perkembangan bagi berbagai kalangan usaha dan industri di regional. Menghadapi unsur-unsur negatif seperti pandemi, Tiongkok dan ASEAN telah mewujudkan “kemakmuran bersama”.
