Tapi begitu sampai di Gerbang Nantian, pemandangan langsung menjadi lapang. Penyair zaman kuno melukiskannya sebagai "angin segar terhembus dari kejauhan ribuan kilometer". Sejauh mata memandang, hanya terlihat awan berarak di langit dan puncak gunung yang remang-remang, semua kepenatan mendaki lenyap seketika di tengah pemandangan yang menawan.
Dari sini berjalan ke arah timur, akan sampai di Jalan Langit yang ramai. Tempat yang datar di G. Taishan ini sengaja dibuat jalan perbelanjaan, di sini wisatawan bisa makan, minum teh atau menginap.
Di Jalan Langit ini ada sebuah patilasan agama Tao yang dinamakan Kelenteng Bixia. Agama Tao adalah agama asli Tiongkok. Di G. Taishan banyak bangunan agama Tao, tapi yang paling termasyur adalah Kelenteng Bixia ini. Petugas pengurus kelenteng itu Wang Junshan mengatakan, konon Bixia Yuanjun adalah pelindung G. Taishan. Ia dan abangnya Jendral Huang Feihu pernah berebutan daerah pengaruh, siapa yang lebih dulu tiba di G. Taishan, dialah penguasa di sini. Bixia Yuanjun yang ketangkasan silatnya kalah dibanding abangnya menggunakan akal bulus untuk mengalahkan abangnya.
Di Kelenteng Bixia sekarang ini, patung Bixia Yuanjun masih tetap disembahyangi.
Di Puncak Yuhuang, tempat tertinggi di G. Taishan ada sebuah pelataran yang konon adalah tempat kaisar mendaki gunung untuk menyembahyangi langit dan bumi, suatu upacara agung di Tiongkok zaman kuno. Pemandu wisata Song Hongqiang mengatakan,"Menyembahyangi langit dan bumi untuk menyatakan terima kasih atas berkah yang diberikan adalah upacara khitmad yang sudah berlangsung sejak zaman purba."
1 2 3 4
|