Saudara pendengar, Festival Internasional Shanghai Ke-10 telah ditutup pada tanggal 18 November setelah berlangsung satu bulan sejak dibuka pada tanggal 18 Oktober. Selama berlangsungnya festival, para artis dari Australia, Kanada, Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Mesir dan negara-negara lainnya berkumpul di Shanghai, kota terbesar di bagian timur Tiongkok untuk menyajikan seratus lebih panggung pertunjukan. Berikut laporan wartawan kami.
Saudara pendengar, yang Anda dengar sekarang adalah penggalan musik sendratari Paviliun Peony yang dipentaskan dalam upacara pembukaan Festival Kesenian Shanghai. Sendratari itu diadaptasi dari lakon tradisional zaman kuno Tiongkok yang berjudul sama. Kisah asmara yang bersejarah 400 tahun lebih ini kembali memperlihatkan pesonanya dengan tertuang dalam wadah sendratari modern.
Festival Kesenian Shanghai tidak hanya memperagakan kesenian tradisional Tiongkok, juga menimbulkan pengaruh luas di lingkup internasional. Wakil Direktur Panitia Penyelenggara Festival Kesenian Shanghai, Nyonya Zhao Shaohua yang juga Wakil Menteri Kebudayaan Tiongkok memperkenalkan:
"Festival Kesenian Internasional Shanghai sudah menempuh jalan perkembangan selama 9 tahun. Kini festival ini telah menjadi pesta kesenian dalam dan luar negeri, hari raya bagi rakyat luas, wadah karya kesenian dan jembatan pertukaran kebudayaan."
Seiring dengan mengharumnya nama Festival Kesenian Internasional Shanghai di dunia, semakin banyak rombongan pertunjukan terkemuka dunia tertarik untuk ikut serta dalam festival tersebut.
Yang Anda dengar sekarang adalah tari Hungaria The Banquet, yang cukup populer di panggung dunia pada tahun-tahun belakangan ini. Dengan teknik permainan serta antusiasme yang luar biasa, semua penonton terhanyut dalam suasana riang gembira.
Xiao Wang, seorang mahasiswa yang baru saja menonton pertunjukan mengatakan kepada wartawan:
"Benar-benar bagus! Dulu tidak punya kesempatan menonton tari Hungaria, hari ini saya diberi kesan mendalam mengenai tari Hungaria. Saya kira pada masa kemudian, saya akan lebih kerap menonton pertunjukan serupa."
Selain pertunjukan Hungaria, di Festival Kesenian Shanghai digelarkan pula pertunjukan sendratari A Midsummer Night's Dream, pertunjukan nyanyian solo bintang penyanyi Jepang, Ayumi Hamasaki serta akrobatik, balet dan fashion show yang dipentaskan para artis dalam dan luar negeri.
Sementara itu, Festival Kesenian Internasional Shanghai mengadakan pula kegiatan budaya massa, yang terutama memperlihatkan kegiatan-kegiatan budaya yang semakin makmur di Shanghai. Untuk kegiatan budaya massa, diundang sejumlah lembaga asing untuk mengadakan pameran tentang sumber kebudayaan rakyat negerinya masing-masing, sementara itu diadakan pula festival-festival adat istiadat dan deklamasi warga kota Shanghai.
Nyonya Chen yang baru saja menyelesaikan pertunjukan tari di komunitas penduduk Shanghai mengatakan kepada wartawan:
"Pertunjukan tari di komunitas penduduk tidak hanya menambah keyakinan diri sendiri, juga membawa rasa gembira kepada kami yang merupakan pecinta tari amatir. Kami rasa semakin menari, semakin terasa muda."
Sebagai salah satu kegiatan dalam Festival Kesenian Shanghai, Negosiasi Pertunjukan Internasional Shanghai mengundang perhatian 400 lebih seniman-seniwati serta wakil-wakil dari lembaga pertunjukan dari 30 negara dan daerah. Dalam waktu beberapa hari saja, ditandatangani 30 lebih kontrak pertunjukan.
Mike Spear dari Yamaika adalah inspektur utama Perusahaan Piring Hitam Tuffgong Yamaika. Ia mengatakan:
"Kami berkali-kali berkunjung ke Jepang. Sekarang kami mengusahakan pasar yang lebih besar di Asia. Festival Kesenian Shanghai baik sekali, sangat profesional. Saya pernah berkunjung ke festival-festival kesenian Meksiko dan Amerika Serikat. Antara festival kesenian Shanghai dan festival-festival itu terdapat banyak perbedaan, tapi festival Shanghai ini sangat berhasil. Kami sedang mengusahakan kerja sama dengan rekan di Tiongkok. Pasar Tiongkok kini semakin terbuka terhadap rombongan musik Amerika Selatan."