Menurut Kantor Berita Xinhua, pakar etnis Uigur Akademi Ilmu Sosial Xinjiang, Abdurzak Tomur kemarin ( 11/07 ) mengatakan kepada wartawan, tingkat kerusakan peristiwa " 5 Juli " terhadap perkembangan ekonomi dan sosial Xinjiang jauh lebih tinggi dari pada damapk krisis moneter terhadap Xinjiang.
Tomur mengatakan, peristiwa kekerasan " 5 Juli " mengakibatkan kerugian amat besar kepada ekonomi dan sosial Xinjiang, peristiwa tersebut telah mensabot dasar perkembangan ekonomi. Dia berpendapat, peristiwa " 5 Juli " tidak saja mensabot kehidupan rakyat dan tata tertib ekonomi dan sosial, tetapi juga membawa dampak negatif kepada perkembangan ekonomi selanjutnya.
Tomur mengusulkan, untuk mencegah dampak negatif yang lebih besar, pemerintah setempat perlu mengambil langkah tegas, dengan secepatnya memukul dan menindak penjahat, sementara dengan secepatnya memulihkan tata tertib ekonomi, sosial dan kehidupan, meningkatkan keyakinan umum untuk melakukan investasi dan bekerja di Xinjiang.