Aba-aba Hidup - Pierre Baskoro
  2011-07-27 15:28:00  CRI

Oleh: Pierre Baskoro

Cuaca di Beijing belakangan ini mendung. Langit terlihat suram. Hujan deraspun hanya sebatas 'kadang-kadang'.

Terkadang aku merasa, cuaca itu sangat mempengaruhi mood dan sikap hati. Siapa sih yang suka hari mendung dan hujan? Mungkin ada segelintiran orang yang suka, karena mendung, tidak ada matahari, makanya adem! Tapi terkadang kita juga butuh matahari. Ada perasaan yang bergejolak disaat esok hari akan hujan; ada perasaan yang tidak tenteram disaat aku mencium bau amis dari tanah. Dan itulah petanda hari hujan. Selain mood yang tidak stabil, ada juga perasaan-perasaan aneh yang seakan memberikan aba-aba kalau esok mendung atau hujan. Kelabu, malas, sedih, marah.

Saya suka dimana hari cerah. Dimana mentari bersinar setiap hari. Aba-aba apakah yang alam berikan jika esok cerah? Sinar, terang, jelas, bersih dan terik. Itulah petanda dari harapan. Satu hari yang baru, yang penuh dengan penantian. Mungkin juga ada hari kelabu dimana kita harus kuat dan tabah. Ada juga hari hujan dan badai yang menerpa. Tapi, itulah yang sudah alam sediakan untuk setiap manusia. Jatuh bangun? Kecewa atau putus asa? Ada kesenangan? Atau gembira sekalipun? Tapi hidup ini adalah kombinasi dari semua itu.

Coba bayangkan kalau kehidupanmu hanya dipenuhi oleh terang. Monoton dan bosan! Tapi, kalau sesekadang kita bertemu dengan kelabu, dengan mendungnya awan, gelapnya langit dan terangnya mentari, banyak warna bukan? Itulah hidup. Dimana kita harus menggenggam kuas kita erat-erat dan warnai hidup ini dengan berbagai warna yang kita mau, agar ia menjadi lebih indah!

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040