Merantau - Pierre Baskoro
  2011-09-28 14:59:40  CRI
Oleh Pierre Baskoro

Tempat ini asing bagi saya yang selalu tinggal bersama keluarga di kota hujan, Bogor. Kehidupan yang serba sendiri di kota metropolitan yang agak kacau membuat saya tidak terbiasa. Ya, tidak salah lagi, ini adalah pengalaman pertama saya merantau di Indonesia. Semua serba asing, tidak sama jika dibandingkan dengan perantauan saya di luar negeri seperti Beijing. Sebuah kota yang dilengkapi dengan fasilitas maju. Disini malah beda, bak langit dan bumi. Harus menunggu angkot yang terkadang sumpek sampai-sampai tidak muat lagi untuk saya tumpangi. Meskipun daerah ini dekat dengan tempat di mana saya harus berjerih payah, namun tetap saja saya harus mati-matian dalam menyesuaikan diri di tempat kost yang fasilitasnya tergolong minim.

Setelah mendapatkan tempat yang lumayan strategis ini, saya mulai dengan bersih-bersih. Saat kamar kecil ini dibuka, debu dan hawa apek bisa langsung tercium ke dalam indera penciuman! Bukan lebay! Tapi memang sangat kotor. Sebuah ranjang yang hanya muat saya tiduri, sebuah lemari pendek yang kecil dan meja belajar kayu yang terlihat hampir saja roboh. Saya memulai dengan mengelap semua benda-benda yang terlihat di ruangan ini. Dilanjutkan dengan menyapu dan mengepel lantai. Saya membeli sebungkus kamper di warung sebelah. Untung saja tempat ini lumayan strategis, selain dekat dengan tempat-tempat tujuan saya, persis di sebelah rumah kost-kostan ini terdapat sebuah rumah makan ala 'warteg' yang masakannya lumayan untuk masuk ke perut yang keroncongan. Di serong seberang ada sebuah warung kecil yang memudahkan saya untuk membeli barang-barang keseharian. Dan diujung gang ini ada pangkalan ojek yang ramai sampai malam.

1 2
Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040