Teater "Badak yang Jatuh Cinta"
Dari sebegitu banyak hobi saya, menonton teater adalah salah satunya. Di Tiongkok, teater sekarang sudah semakin populer di kalangan generasi muda.Teater dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu teater tradisional dan kontemporer.
Sutradara teater kontemporer biasanya berpikiran unik, idealis, dan segar. Meng Jinghui adalah seorang sutradara teater kontemporer yang sangat terkenal. Banyak karyanya yang dinikmati di Tiongkok bahkan di seluruh dunia. Salah satu karyanya berjudul "Badak yang Jatuh Cinta" adalah favorit saya, bahkan saya telah menontonnya sampai tiga kali.
Mengapa saya begitu tertarik teater ini? Begini ceritanya. Seorang peternak badak jatuh cinta dengan tetangganya, gadis yang bekerja di kantor dan berbau mesin fotokopi. Tapi apes, gadis itu malah cinta orang lain. Si peternak badak galau, tapi cintanya tidak pernah surut, apalagi padam. Dia ingin jadi orang kaya supaya mendapatkan cinta si gadis itu. Suatu hari, dia menyandera gadis itu. Dalam cerita ini, kedua orang ini sangat setia kepada cintanya masing-masing, sehingga membangkitkan simpati penonton yang mengelukan bahwa zaman sekarang yang serba instan ini, cinta juga semakin menjadi barang mewah. Teater ini juga menarik sekali dari segi pembawaannya, bahkan tirai air dibawa ke atas pentas, sehingga para aktor juga basah semua. Perasaan penonton juga ikut tercurah bersama curahan air.
Teater "Kasus Pembunuhan di Taman Langit"
Sabtu lalu, saya menonton teater lain yang disutradarai Meng Jinghui, yaitu "Kasus Pembunuhan di Taman Langit". Berbeda dengan karyanya yang lain, teater ini berwujud opera, lengkap dengan lagu yang berbau modern. Teater ini juga tidak kalah menariknya. Sejumlah orang asing juga terlihat di antara para penonton teater.
- By Nining
2 November 2011