Dalam perjalanan selama 8 hari itu, kami mengunjungi Apak Hoja Tomb, bazzar, Masjid Etigar, jalan kerajingan tangan, pasar hewan di Kashgar, serta Masjid Najiahu, Musium Budaya Etnis Hui dan Masjid Wunan. Di Masjid Wunan, para wartawan Muslim dari Indonesia dan Malaysia mengikuti sholat dan merayakan hari raya Idul Adha. Selain itu, para wartawan mengadakan peliputan di dalam rumah penduduk setempat etnis Hui mengenai keadaan perayaan hari raya Idul Adha. Tuan rumah yang sangat ramah tamah malah mengundang para wartawan makan siang bersama keluarga mereka. Mereka menyajikan makanan-makanan khas yang lezat kepada para wartawan. Tuan rumah mengundang Imam ke rumahnya untuk memimpin sholat. Seusai sholat di rumah, tuan rumah memotong seekor sapi yang berharga sekitar 12.6 juta Rupiah, kemduian, daging sapi itu dibagi-bagikan kepada penduduk miskin di sekitarnya.
Dengan peliputan selama 8 hari di daerah Muslim Tiongkok, para wartawan menemukan bahwa adat istiadat Muslim dan agama Islam mendapat penghargaan yang cukup besar di Tiongkok, penduduk berbagai etnis hidup berdampingan secara harmonis dan rukun.
Pada akhirnya, para wartawan mengharapkan kerja sama antara kalangan media Tiongkok dan Indonesia dapat dilanjutkan pada masa depan, persahabatan antara rakyat kedua negara dapat terjalin untuk selama-lamanya.