Di daerah pegunungan yang tingginya mencapai 1.500 meter di atas permukaan laut, yang tepatnya terletak di perbatasan kabupaten Yanling, Zixing dan Guidong, Provinsi Hunan, terdapat sebuah desa bernama Jiushan. Desa ini disebut "Negeri Putri" karena 90 persen dari jumlah warga desa yang hanya 50 orang lebih itu adalah perempuan, sedangkan warga laki-laki berasal dari daerah lain yang menikahi gadis dusun tersebut.
Tahun 1987, seorang kader kecamatan yang mengunjungi desa tersebut mendapati sebuah keluarga mempunyai 4 anak perempuan, dan keluarga lain mempunyai 5 anak perempuan. Semakin masuk ke dalam pelosok pegunungan, anak-anak perempuan semakin banyak, sedangkan warga laki-laki hampir semuanya berasal dari daerah lain yang menikah dengan gadis dusun tersebut.
Padahal, warga Desa Jiushan asalnya juga dari daerah lain. Sekitar tahun 1921, ada 5 keluarga dari kota Zixing, Provinsi Hunan pindah ke desa ini. Mereka bertani menggarap tanah di daerah pegunungan yang sepi ini. Selain itu, mereka juga memelihara ternak dan menanam pohon. Kehidupan warga desa sekarang sudah lebih baik daripada dulu. Tapi mereka menginginkan supaya dibangun jalan aspal atau jalan semen, agar hasil bumi bisa diangkut keluar dan dijual. Kini banyak warga desa yang meninggalkan Jiushan bekerja di luar, dengan bertambahnya warga laki-laki dari daerah lain yang menikah dengan gadis desa ini, perbandingan antara laki-laki dan perempuan di Desa Jiushan pada pokoknya juga sudah seimbang. Tapi anehnya, warga desa ini hanya melahirkan anak perempuan. Ini membuat orang tidak habis mengerti. Ada yang menyangka ada kaitannya dengan mutu air setempat. Tapi apakah itu penyebabnya, masih merupakan tanda tanya.