Bukan Pelajaran Teori, Tetapi Praktek di Sekolah Seks
  2011-12-08 13:37:01  CRI

Ketika sebagian besar orang menganggap urusan seks sebagai hal yang pribadi dan sebaiknya dibicarakan di tempat tertutup, seorang perempuan Swedia malah membuka sebuah sekolah seks di Vienna, Austria. Namanya adalah Ylva-Maria Thompson, seorang seniman dan mantan pembawa acara sebuah program erotika televisi, yang mendirikan Austrian International Sex School di Vienna.

Thompson sendiri yang menjadi kepala sekolahnya. Ditegaskan oleh Thompson, batasan usia untuk masuk sekolah itu adalah 16 tahun dan uang sekolahnya sebesar 1.400 poundsterling (Rp 19,9 juta) per semester. Para siswa nantinya akan tinggal di asrama yang tidak memisahkan jenis kelamin. Seperti sekolah pada umumnya, pada akhir masa pelajaran, masing-masing akan mendapat ijazah. "Pendidikan kami tidak teoretis, tetapi sangat praktis. Penekanannya adalah bagaimana cara menjadi pecinta yang baik," kata sang kepala sekolah. Ilmu yang diajarkan, kata Thompson, meliputi "posisi seks, teknik membelai, dan ilmu anatomi." Juru bicara sekolah itu, Melodi Kirsch, menambahkan, "Kami yakin sekali sekolah ini akan sukses besar."

"Ylva-Maria Thompson bekerja cukup lama untuk mewujudkan ide ini, dan dia mendapat banyak dorongan," kata Kirsch. Di Austria, keberadaan sekolah itu menimbulkan kehebohan. Terlebih lagi, iklannya cukup menghebohkan karena menunjukkan adegan pasangan yang sedang bercinta. Iklan ini pun akhirnya dicekal dari televisi Austria. Salah seorang penentangnya berpendapat, "Iklan itu memang digarap dengan penuh cita rasa, tetapi tetap saja yang dijual adalah seks."

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040