Menurut data BI, sektor perbankan di Indonesia mencapai kemajuan pesat. Laba 13 bank besar hingga September tahun ini menembus Rp 41,3 triliun, naik 33,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebanyak 59.2 persen dari laba itu adalah kontribusi dari empat bank pemerintah, yaitu Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.
Prestasi sektor perbankan Indonesia itu adalah berkat kebijakan keuangan yang diawasi ketat oleh pemerintah dan bank sentral, koordinasi menyeluruh, serta reformasi dan strategi bisnis.
Di bawah pengawasan BI, sektor perbankan menyempurnakan sistem manajemen dan pengawasan, serta terus meningkatkan standarisasi dan kesehatan operasional. Selain itu, sector perbankan juga memfokuskan profesionalisme manajemen dan mengutamakan peningkatan efisiensi. Misalnya, komisi, biaya prosedural, dan pendapatan non-bunga naik rata-rata sekitar 5,9 persen. Faktor lainnya, industri perbankan selalu berkisar pada pembangunan ekonomi nasional, sehingga dukungan terhadap pembangunan nasional juga mendatangkan laba yang cukup besar. Misalnya, bank mendukung pembangunan infrastruktur antara lain energi listrik, lalu lintas, irigasi dan telekomukasi,serta mengucurkan kredit dalam jumlah yang sangat besar. Faktor kunci lainnya adalah kredit yang pro-UKM. Sektor perbankan menjalankan strategi penyaluran modal kepada UKM, sehingga menciptakan lebih banyak kesempatan kerja dan membantu pemerintah mengatasi pengangguran dan kemiskinan.
BI berpendapat, sistem perbankan kini lebih sempurna dan lebih mampu menghadapi risiko. Ancaman inflasi juga telah ditangani secara efektif. Karena itu, BI November lalu menurunkan suku bunga acuan sampai 6 persen dan mempertahankan lingkungan kondusif bagi perkembangan ekonomi nasional.