DiPHK Malah Lebih Berkarya
  2011-12-22 13:27:55  CRI

Tan Xiande (65) asal Xiangtan, Propinsi Hunan itu telah pensiun. Selama 24 tahun ini, ia telah menulis lebih dari seratus lebih tesis, belasan di antaranya telah memperoleh penghargaan tingkat nasional dan propinsi.

Tan Xiande dulu adalah seorang petani, ia pernah menggarap tanah, memperbaiki rel kereta api dan waduk. Pada tahun 1968, ia masuk ke kem tentara dan telah 18 tahun bekerja sebagai staf di Angkatan Udara. Tahun 1986, ia beralih ke pekerjaan di Pabrik Bantalan Xiangtan. Pendidikan terakhirnya yang bertuliskan status SMP itu belajar dengan rajin, setelah undur diri dari kehidupan kemiliterannya, ia mengikuti ujian ke jurusan pengelolaan ekonomi Sekolah Partai Komunis Sentral Tiongkok.

Pada tahun 1987, ia yang telah beberapa kali menerbitkan karya kesenian di koran militer itu untuk pertama kali mengeluarkan tesis riset teori yang berjudul Membahas Pentingnya Reformasi Perusahaan dan Jalur Pengelola Ekonomi Secara Hidup. Tesis ini berhasil memperoleh penghargaan tingkat ketiga, sejak itu, ia mulai mengadakan riset tentang teori.

Pada awal tahun 2008, ia mengirim tesisnya yang berjudul Membahas Pengembangan Ekonomi Siklus Baik Tiongkok Secara Ilmiah Dan Layak yang telah diteliti puluhan tahun itu kepada Buku Tesis Pionir Qiushi, dan langsung dianugrahi penghargaan tingkat pertama dan mendapat kesempatan untuk menghadiri seminar teori dan praktek.

Pada 27 September 2008, Tan Xiande datang ke Balai Agung Beijing untuk menghadiri upacara launching Pionir Qiushi, dan bertemu dengan Pemimpin Tiongkok Hu Jintao dan Xijinping.

Riset teori tidak mendatangkan pendapatan kepada Tan Xiande. Pada tahun 2004, Pabrik Bantalan Xiangtan bangkrut, Tan Xiande juga diPHK, ia mulai menanam sayur dan menjual pinang, tapi tetap tidak pernah melepaskan hobinya untuk menulis tesis riset.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040