Melawan Stress Lewat Bantal
  2011-12-27 14:58:31  CRI

Ratusan warga Shanghai baru baru ini berkumpul dan melancarkan perang bantal besar-besaran untuk menghilangkan stress. Acara ini dimulai tahun 2007 dan diadakan setiap tahun di bulan Desember.

Banyak pekerja muda kantoran dan mahasiswa yang tertarik mengikuti acara ini, sehingga penyelenggara mengadakan dua malam acara "perang bantal" sebelum Hari Natal dan merencanakan satu acara lagi pada 30 Desember.

"Sekarang ada banyak pekerja kantoran dan mahasiswa yang menghadapi tekanan sangat berat di tempat kerja dan sekolah, jadi kami berharap bisa memberi mereka penyaluran untuk meringankan tekanan mereka sebelum akhir tahun," kata Eleven Wang, pendiri dan otak di balik acara "perang bantal" itu.

"Setelah menyalurkan stress, kita dapat kembali menghadapi hidup kita sehari-hari dengan penuh kenikmatan," katanya.

Bantal dibagikan di pintu saat peserta memasuki ruangan, lalu emosi disulut oleh konser musik rock, dan banyak orang di ruang acara itu bergoyang dan mengayunkan bantal mereka mengikuti irama musik.

Lalu saatnya "pertempuran".

Bantal memenuhi udara, dan banyak "petempur" memilih untuk melemparkan dan bukan menggunakan bantal mereka untuk menggebuk lawan. Namun beberapa peserta yang tak beruntung menerima pukulan bantal bertubi-tubi di kepala mereka.

"Saya benar-benar menikmati perkelahian tersebut, tapi teman saya tak berguna. Ia cuma bergabung sebentar saja dan tak melanjutkan. Ia takut dipukuli oleh orang lain," kata Chen Yi, yang berusia 24 tahun.

"Saya kira itu sangat bermanfaat. Saya bekerja terlalu banyak (di kantor saya) dan tak pernah beristirahat," katanya.

"Saya tak tahu siapa yang mendorong saya, tapi tiba-tiba saya berada di tumpukan bantal, tempat saya menjadi sasaran banyak orang, dan dipukuli oleh banyak orang," kata mahasiswa yang bernama Zhu Shishan. "Berarti banget!"

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040