Dunia kita telah memasuki era serba digital. Dari informasi-informasi aktual yang selalu kita nantikan sampai ke hubungan kontak kita dengan orang-orang disekitar kita. Sms, e-mail, telepon visual, bahkan Face Time tidak boleh ketinggalan bagi kita-kita yang menggemari dunia digital dan tentunya, penggemar produk Apple. Teknologi super canggil memang melancarkan komunikasi antar individu. Namun, terkadang kita juga pasti rindu dengan salah satu cara komunikasi yang semakin lama semakin dilupai oleh masyarakat moderen, yaitu surat-menyurat.
Kenapa sih? Kan cuman bikin repot? Menurut Nana, tulisan yang benar-benar ditulis dengan pena dan tangan lebih nyata dan sering membuat orang-orang terharu. Apalagi disaat kita menerima sepucuk surat dari keluarga, kekasih atau teman akrab yang sudah lama tak jumpa. Amplop yang tebal selalu menyampaikan rasa sayang yang mengharukan. Surat yang disimpan di laci meja banyak mengandung memori sehingga surat-surat itu sangat berharga bagi kita.
Meskipun demikian, kita sudah tidak bisa kembali lagi. Dalam kehidupan sehari-hari, mau tak mau kita harus menggunakan cara yang termudah agar menghemat waktu, tenaga dan uang. Asal cepat, bukan?
Akhir-akhir ini, Nana sempat membaca beberapa surat pendengar Indonesia yang dikirim untuk CRI seksi bahasa Indonesia. Walaupun itu adalah surat yang dikirim tahun lalu, namun isinya surat itu berbeda-beda. Ada jawaban sayembara, ada juga salam hangat untuk penyiar CRI bahasa Indonesia yang sangat digemari pendengar Indonesia, misalnya Jinghua, Nining, Wanglei, Mas Darmawan dan lain-lain. Dalam surat-surat tersebut, terlihat banget perhatian dan harapan para pendengar terhadap siaran dan acara-acara yang kami pancarkan. Nana terharu saat membaca surat-surat panjang dari pendengar Indonesia yang dipenuhi rasa ikhlas.
Oleh karena keterbatasannya waktu dan tenaga, surat-surat pendengar tersebut tidak bisa kami balas satu per satu. Namun, komunikasi dan pertukaran kami dengan para pendengar CRI tidak pernah terganggu oleh kenyataan tersebut. Pertanyaan, saran ataupun kritik selalu kami perhatikan dan bahas dalam acara-acara kami.
Pada masa yang akan datang, surat-surat dari pendengar Indonesia tetap akan kami harapkan! Nana pun bersedia untuk membantu dan memenuhi permintaan pendengar Indonesia.
Nana menyarankan agar pendengar kami juga coba untuk menulis surat dengan pena kepada orang-orang yang kita rindui dan mengirimnya melalui kantor pos. Orang yang menerima surat tersebut pasti merasa senang, bahkan romantis lho!