Pengemis Mengemis Dari Kota Ke Kota Dengan Naik Pesawat
  2012-02-28 16:33:41  CRI

Seorang laki-laki bernama Zhou Fei berseliweran mengemis di antara kota-kota besar seluruh Tiongkok dengan mengenakan jas, lengkap dengan dasinya, bahkan rambutnya dipotong meodel Mohican dan disemir warna merah. Untuk mengemis dari kota ke kota itu, dia tidak tanggung-tanggung menumpang pesawat terbang, tak ubahnya kalangan jet-set.

Pengemis yang bergaya itu Sabtu lalu muncul di jalanan yang ramai kota Chongqing, Tiongkok barat. Di sana, dia memasang berbagai gaya untuk diprotet atau bergambar bersamanya. Tapi itu tidak gratis, untuk sekali protet, ditarik satu yuan, dan untuk bergambar bersama harus membayar 100 yuan.

Zhou Fei mulai mencari nafkah ke kota lain sejak umur 14 tahun. Kini cara dia mengemis adalah dengan dandanannya yang nyentrik itu dia menarik peminat untuk mengambil foto atau bergambar bersama dengannya, dan untuk itu dipungut biaya. Kata Zhou Fei, paling banyak satu hari dia bisa mendapat penghasilan lebih 1.000 yuan. Dia bahkan memperlihatkan kepada warga kota Chongqing tiket pesawat dari kota keberangkatannya Wenzhou bulan November tahun lalu. Warga Chongqing sempat dibuat tercengang oleh perbuatannya itu.

Dan lebih dari itu, Zhou Fei setiap hari bisa menginap di hotel kecil bertarif antara 40 sampai 100 yuan per hari, setiap pagi merias rambutnya gaya Mohicannya di salon dengan biaya 15 yuan.

Zhou Fei kini sudah pernah pergi ke 7 kota besar di Tiongkok untuk mencari nafkah dengan caranya itu, dia ingin menjelajahi kota-kota di seluruh negeri, dan menjadi tenar.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040