Masalah Kependudukan Jadi Perhatian Serius Singapura
  2012-03-26 13:58:42  CRI

Masalah kependedukan semakin menjadi perhatian serius Singapura. Sebagai negara kecil dengan luas hanya 700 kilometer persegi dan berpenduduk 5,18 juta jiwa, perekonomian Singapura mulai booming pasca tahun 1965. Singapura bahkan menjadi Macan Asia. Namun setelah mengalami pertumbuhan pesat, Singapura kini mulai menghadapi kemerosotan akibat masalah kependudukan.

Singapura semula menikmati yang disebut sebagai demographic devidend, yaitu pertumbuhan pesat ketika pertumbuhan penduduk melambat. Mulai dari tahun 1990-an, Singapura terus mengatur kebijakan untuk mengendalikan periode "keberuntungan demografi" ini . Ekonom senior Singapura, Profesor Tan Kong Yam selalu menaruh perhatian pada hubungan antara struktur populasi dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dia mengatakan, kemajuan ekonomi berhubungan erat dengan kondisi demografi Singapura. Singapura menikmati keberuntungan karena kondisi demografi pada kurun akhir 1970-an sampai awal 1990-an.

Profesor Tan Kong Yam berpendapat, pada pertengahan tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an, angka kelahiran menurun sampai 2,1. Namun, jumlah penduduk masih bertambah karena banyaknya angkatan muda. Tetapi pada awal 1990-an, kondisi ini berbalik. Tekanan penduduk usia lanjut semakin besar terhadap demografi Singapura.  

Seperti negara-negara yang mengalami masalah kependudukan lainnya, Singapura juga menghadapi masalah kekurangan tenaga kerja dan beban penduduk usia lanjut. Demografi Singapura mengalami perubahan struktur penduduk tenaga kerja. Cara yang diambil Singapura untuk memacu pertumbuhan penduduk tidak berhasil, sehingga pemerintah Singapura mengambil cara imigrasi selektif. Profensor Tan Kong Yam mengatakan, basis populasi Singapura tidak besar, sehingga setiap tahun hanya memerlukan 3 sampai 4 ribu imigran teknis. Dengan demikian, Singapura masih bisa memperpanjang periode "keberuntungan demografi".

Profesor Tan Kong Yam berpendapat, "Ada dua cara untuk menyelesaikan masalah pekerja asing. Pertama adalah pekerja sementara, misalnya buruh konstruksi atau pembantu rumah tangga dengan kontrak selama 2-3 tahun, biasanya tidak menetap lama di Singapura. Yang kedua adalah imigran teknis, dengan pendidikan relatif tinggi atau memiliki keterampilan spesial. Kategori pekerja ini dapat menetap permanen, dan akan menjadi jalur utama untuk menyelesaikan masalah ketenagakerjaan dan penuaan demografi."

Kebijakan imigrasi selektif sangat efektif. Kebijakan ini berhasil menyelesaikan masalah kekurangan tenaga kerja di Singapura. Sementara itu, imigran teknis usia muda telah membangkitkan pertumbuhan Singapura.

Masalah tenaga kerja telah mendorong pertumbuhan ekonomi Singapura, sedangkan pertumbuhan ekonomi telah meningkatkan daya saing nasional. Apalagi, Singapura menggunakan bahasa Inggris, sehingga Singapura menarik banyak tenaga terampil dari seluruh dunia.

Dalam evaluasi daya saing Asia yang terbaru, Singapura menempati urutan pertama, naik dari peringkat ke-4 tahun lalu.

Namun pertumbuhan ekonomi yang cepat belum melegakan hati pemimpin Singapura. Kebanjiran imigran baru telah membawa sejumlah masalah sosial. Selama pemilu Singapura pada Mei 2011, perolehan suara Partai Aksi Rakyat yang berkuasa menurun sampai titik terendah dalam sejarah. Profesor Tan Kong Yam mengatakan,

"Pertumbuhan penduduk Singapura terlalu lamban, pemerintah perlu menyelesaikan masalah kekurangan tenaga kerja sejumlah 30-60 ribu setiap tahun, namun kebanjiran imigran mengakibatkan kenaikan harga rumah dan kemacetan lalu lintas. Warga biasa menganggap dirinya orang Singapura, namun Singapura seolah-olah bukan tanah air mereka lagi."

Sementara itu, untuk stabilitas politik dan sosial, Singapura menganjurkan para perempuan kembali bekerja setelah anaknya dewasa. Pemerintah juga mendorong orang lanjut usia untuk menunda waktu pensiun. Perusahaan juga diimbau untuk tidak memutuskan hubungan kerja dengan pekerja yang berusia 40-50 tahun yang kurang berpendidikan. Pemerintah juga menyediakan tunjangan pelatihan demi mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja asing.

Perubahan kebijakan itu untuk sementara mengatasi keluhan warga Singapura karena persaingan tenaga kerja asing. Profesor Tan Kong Yam mengatakan, tidak ada satu pun cara yang selalu mujarab, sehingga mereka perlu menemukan keseimbangan dalam kestabilan sosial dan politik seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Solusi lainnya adalah melambatkan laju pertumbuhan ekonomi, mengurangi impor tenaga kerja, dan mengalihkan bisnis ke luar negeri.

 

 

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040