Wakil Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang hari ini (02/04) menyampaikan pidato dalam acara pembukaan sidang tahunan 2012 Boao Forum for Asia, yang digelar di Provinsi Hainan, Tiongkok selatan. Dalam pidatonya Li Keqiang memaparkan proses keterbukaan Asia dan Tiongkok dari tiga sudut antara lain "Keterbukaan dan inklusivitas Asia", "Reformasi dan Keterbukaan Tiongkok", serta "Perluasan Keterbukaan Tiongkok terhadap Asia". Li Keqiang menekankan bahwa keterbukaan dan kerja sama adalah solusi untuk mewujudkan kemajuan bersama.
Li Keqiang menyerukan Asia terus menjalankan keterbukaan secara inklusif.
Sidang tahunan 2012 Boao Forum for Asia mengangkat tema "Asia di tengah Perubahan Dunia: Bergerak menuju pembangunan yang kuat dan berkelanjutan". Dalam pidatonya, Li Keqiang mengajukan lima butir usulan demi mendorong pembangunan Asia. Dia menekankan Asia hendaknya terus memegang semangat iklusivitas. Faktor keterbukaan dipandang telah mendatangkan pertumbuhan pesat di Asia, dan keterbukaan akan menjadi faktor yang lebih penting di masa depan, termasuk keterbukaan Asia terhadap dunia dan keterbukaan antar komponen di dalam Asia sendiri.
Li Keqiang juga mengimbau diteruskannya geopolitik yang terbuka, dan sikap saling mendorong dan mengisi dalam keterbukaan, karena hal itu berarti penting bagi pembangunan Asia dalam jangka panjang.
Li Keqiang menekankan, negara-negara Asia hendaknya menganjurkan pertumbuhan yang bersifat inklusif, memelihara kontak dan komunikasi dalam masalah penting di lingkup internasional maupun regional, menangani sejumlah tantangan global seperti perubahaan iklim, dan berpartisipasi dalam restrukturisasi global dan reformasi sistem moneter internasional. Li Keqiang menyambut negara-negara di luar Asia untuk memainkan peran konstruktif dalam pembangunan Asia.
Melalui pidatonya, Li Keqiang juga menekankan hambatan dalam sistem dan mekanisme Tiongkok hanya dapat diatasi melalui reformasi dan keterbukaan.
Mengenai pembangunan berkelanjutan di Tiongkok, Li Keqiang menunjukan, untuk mengatasi hambatan sistemik dan mekanisme yang tidak mendukung pertumbuhan ekonomi adalah dengan mengandalkan reformasi dan keterbukaan. Dia menjelaskan bahwa reformasi Tiongkok telah memasuki tahap krusial. Li Keqiang menekankan, "Tiongkok akan meningkatkan reformasi di bidang perpajakan, moneter, pengendalian harga, distribusi pendapatan dan BUMN. Tiongkok juga berupaya mencapai terobosan di bidang penting dan mata rantai yang krusial, memainkan peran mendasar di pasar dalam hal pengunaan sumber daya alam, serta mendorong inovasi sistem, inovasi teknologi dan inovasi pengelolaan."
Wakil Perdana Menteri Tiongkok itu juga menyatakan, perluasan permintaan domestik harus dilakukan dengan keterbukaan. Tiongkok akan memperlakukan semua badan usaha domestik dan asing secara setara. Tiongkok berupaya menciptakan sebuah market yang terbuka dan transparan, kompetitif, dan adil berdasarkan hukum, Tiongkok akan meningkatkan intensitas perlindungan hak intelektual.
Keterbukaan Tiongkok terhadap Asia adalah salah satu strategi Tiongkok.
Sebagai pasar impor terbesar, mitra dagang terbesar dan sumber investasi utama di Asia, Tiongkok semakin giat beraktivitas dengan negara-negara Asia. Li Keqiang menekankan, perluasan keterbukaan Tiongkok dengan Asia merupakan salah satu strategi penting yang dijalankan Tiongkok. Tiongkok akan berupaya bersama negara-negara Asia dalam mendorong pembentukan sistem kerja sama di Asia, mendorong pembentukan zona perdagangan bebas bilateral maupun multilateral, serta memperluas kerja sama di bidang industri baru.
Pada kesempatan itu Li Keqiang juga menekankan politik Tiongkok yang bertetangga baik. Dia mengatakan, pembangunan secara damai tetap merupakan strategi yang dipilih Tiongkok.